Indonesia
sebagai sebuah negara yang digolongkan ke negara berkembang memiliki sistem
pembangunan yang bisa dikatakan berubah-ubah namun tidak bertentangan dengan
dasar negara dan konstitusi. Perubahan puncuk pimpinan menjadi faktor perubahan
sistem yang dianut.
Pada awal
kemerdekaan, di bawah pimpinan Soekarno, sistem yang dianut adalah sistem
pembangunan yang berdikari. Berdikari yang dimaksud adalah Indonesia tidak
boleh terlalu bergantung dengan negara lain, apalagi dengan negara maju seperti
Amerika Serikat atau Uni Soviet. Saat itu, Soekarno menolak untuk berkompromi
dengan negara luar. Sepertinya Soekarno pada masanya memiliki keyakinan yang
kuat dengan kemampuan untuk membangun Indonesia.
Setelah
Soekarno digantikan oleh Soeharto, ada pergeseran, yang awalnya anti terhadap
dunia luar berubah menjadi sangat pro. Ini diperlihatkan dengan membuka peluang
bagi asing untuk berinvestasi menanamkan modal di Indonesia. Di era orde baru
ini menitik beratkan pada pembangunan.
Sedangkan
setelah era reformasi, banyak hal yang berubah. Indonesia sepertinya semakin
membuka diri dengan dunia luar. Banyak persekutuan diikuti oleh Indonesia,
mulai dari PBB, APEC, ASEAN dan lain sebagainnya. Ini dimaksud sebagai jalan
untuk membuka kerjasama antara Indonesia dengan negara lain. Memang di era
globalisasi seperti sekarang ini Indonesia harus mengikuti tren. Teren untuk
berkerjasama dengan dunia internasional.
Sebenarnya
pembangunan nasional Indonesia itu merpakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
untuk mewujudkan tujuan negara yang tertuang dalam UUD 1945. Dan seluruh
pembangunan yang dilaksanakan tidakboleh bertentangan dengan sila-sila dalam
Pancasila. Jadi inti dari pembangunan Indonesia adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya, dengan Pancasila
sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
0 comments:
Post a Comment