Person
adalah profil dari kandidat yang akan dipilih melalui suatu kontestasi politik,
yang secara otomatis dapat membentuk sikap politis pemilih dalam menetapkan
pilihannya. Bahkan person atau figur kandidat seringkali menentukan keputusan
pilihan dibandingkan dengan policy. Hal ini berkaitan dengan proses pembentukan
keyakinan para pemilih, bahwa para pemilih lebih mudah diyakinkan dengan
menawarkan figur manusia. Orang lebih muda terinformasi oleh fakta mengenai
manusia dibandingkan policy.
Kualitas
kandidat dapat dilihat dari tiga dimensi sebagai berikut: (1) Kualitas
instrumen, yaitu kompetensi kandidat yang meliputi kompetensi manajerial,
berkitan dengan kemampuan untuk menyusun rencana, pengorganisasian,
pengendalian, dan pemecahan masalah untuk mencapai sasaran objektif tertentu,
dan kompetensi fungsional, terkait dengan keahlian bidang-bidang tertentu. (2)
faktor simbolis, yang meliputi prinsip-prinsip hidup maupun nilai-nilai dasar
yang dianut oleh seorang kandidat, aura emosional, aura inspirasional, dan aura
sosial, (3) fenotipe optis, yakni penampakan visual seorang kandidat yang
terdiri dari faktor pesona fisik, faktor kesehatan dan gaya kepemimpinan.
Suatu
literatur yang signifikan dan berkembang yang menyatakan bahwa kandidat –
kandidat itu sendiri adalah sumber yang penting untuk mendapatkan suara di
beberapa Negara dan beberapa pemilihan yang signifikan. Kandidat – kandidat
dapat menarik dukungan untuk siapakah mereka, atau apa yang telah mereka
lakukan, atau apa yang akan mereka lakukan, bukan hanya atas pertimbangan
partai yang mengusung mereka. Ada beberapa pertimbangan yang bagus untuk itu.
Di bawah sistim pemilihan tertentu, kandidat secara individu memiliki dorongan
yang kuat untuk membedakan diri mereka sendiri dari yang lain dalam partai
mereka dan berguna untuk mengembangkan “personal following”. Stimulus akan
lebih tinggi dimana suara berdasarkan kandidat bukan partai dan dimana suara
secara signifikan berpengaruh tidak hanya kepada partai pemenang kursi namun
diikuti oleh pengaruh kandidat.
Newman
dalam Sugiono, The Mass Marketing of Politics, Democracy in Age of Manufacture
Image, menegaskan bahwa setiap individu dalam perannya sebagai pemilih, selalu
berusaha untuk melihat secara utuh sang kandidat. Perbedaan antara individu dan kualitas
strategi bukan berarti keduanya tidak terkait, keduanya mungkin berkontribusi
secara langsung pada prospek pemilihan dari19
kandidat
yang potensial dan incumbents. Mereka seharusnya saling berhubungan juga. Jika
para pemilih memperhatikan kualitas personal dari kandidat untuk menjabat, maka
para penyokong dana dan orang – orang yang mengendalikan sumber daya kandidat
perlu untuk menawarkan suatu kampanye yang efektif.
0 comments:
Post a Comment