Sunday, August 07, 2016

Figur Kandidat dan Perilaku Pemilih


Person adalah profil dari kandidat yang akan dipilih melalui suatu kontestasi politik, yang secara otomatis dapat membentuk sikap politis pemilih dalam menetapkan pilihannya. Bahkan person atau figur kandidat seringkali menentukan keputusan pilihan dibandingkan dengan policy. Hal ini berkaitan dengan proses pembentukan keyakinan para pemilih, bahwa para pemilih lebih mudah diyakinkan dengan menawarkan figur manusia. Orang lebih muda terinformasi oleh fakta mengenai manusia dibandingkan policy.
Kualitas kandidat dapat dilihat dari tiga dimensi sebagai berikut: (1) Kualitas instrumen, yaitu kompetensi kandidat yang meliputi kompetensi manajerial, berkitan dengan kemampuan untuk menyusun rencana, pengorganisasian, pengendalian, dan pemecahan masalah untuk mencapai sasaran objektif tertentu, dan kompetensi fungsional, terkait dengan keahlian bidang-bidang tertentu. (2) faktor simbolis, yang meliputi prinsip-prinsip hidup maupun nilai-nilai dasar yang dianut oleh seorang kandidat, aura emosional, aura inspirasional, dan aura sosial, (3) fenotipe optis, yakni penampakan visual seorang kandidat yang terdiri dari faktor pesona fisik, faktor kesehatan dan gaya kepemimpinan.
Suatu literatur yang signifikan dan berkembang yang menyatakan bahwa kandidat – kandidat itu sendiri adalah sumber yang penting untuk mendapatkan suara di beberapa Negara dan beberapa pemilihan yang signifikan. Kandidat – kandidat dapat menarik dukungan untuk siapakah mereka, atau apa yang telah mereka lakukan, atau apa yang akan mereka lakukan, bukan hanya atas pertimbangan partai yang mengusung mereka. Ada beberapa pertimbangan yang bagus untuk itu. Di bawah sistim pemilihan tertentu, kandidat secara individu memiliki dorongan yang kuat untuk membedakan diri mereka sendiri dari yang lain dalam partai mereka dan berguna untuk mengembangkan “personal following”. Stimulus akan lebih tinggi dimana suara berdasarkan kandidat bukan partai dan dimana suara secara signifikan berpengaruh tidak hanya kepada partai pemenang kursi namun diikuti oleh pengaruh kandidat.
Newman dalam Sugiono, The Mass Marketing of Politics, Democracy in Age of Manufacture Image, menegaskan bahwa setiap individu dalam perannya sebagai pemilih, selalu berusaha untuk melihat secara utuh sang kandidat. Perbedaan antara individu dan kualitas strategi bukan berarti keduanya tidak terkait, keduanya mungkin berkontribusi secara langsung pada prospek pemilihan dari19
kandidat yang potensial dan incumbents. Mereka seharusnya saling berhubungan juga. Jika para pemilih memperhatikan kualitas personal dari kandidat untuk menjabat, maka para penyokong dana dan orang – orang yang mengendalikan sumber daya kandidat perlu untuk menawarkan suatu kampanye yang efektif.


0 comments: