Elite-elite
politik abad informasi kini menemukan ruang ? kebebasan? baru yang tak
diperoleh sebelumnya. Akan tetapi, sukses mendapatkan kembali ruang kebebasan
itu tak berarti sukses membangun arsitektur demokrasi itu sendiri. Kebebasan
yang diperoleh oleh para elite politik ataupun warga? tanpa disertai
pengetahuan, intelektualitas, dan virtue? hanya menciptakan? immoralitas
politik? (political immorality), yang mendekonstruksi nilai-nilai
moral politik. Imoralitas elite politik diikuti imoralitas warga.
Peralihan
dari geopolitik ke arah politik jejaring (neto-politics), sebagaimana
dikatakan Alexander Bard dan Jan Soderquist di dalam Netocracy: The New
Power Elite and Life After Capitalism (2002) telah mengubah watak
demokrasi ke arah? transparansi ekstrem? (extreme transparency).
Di
dalam demokrasi ekstrem ini dimungkinkan? penelanjangan apa pun, misalnya,
penelanjangan aneka lembaga (kepresidenan, kepolisian, DPR, Bank Century) oleh
warga virtual sehingga tak ada lagi yang dapat dirahasiakan dan disembunyikan.
Inilah demokrasi abad kuantum.
Di
dalam politik abad kuantum yang dirayakan adalah para? pencari perhatian? (attentionalist),
yaitu elite-elite yang berupaya mencari sanjungan publik melalui seduksi media.
Kondisi ini membahayakan masa depan demokrasi itu sendiri, yang digiring ke
arah kondisi? desubstansialiasi demokrasi? (democratic desubstantiality).
Ruang politik tidak dibangun oleh imajinasi dan ideal-ideal politik yang
substansial bagi pencerahan masyarakat politik, tetapi oleh?
imajinasi-imajinasi populer? (popular imagination) yang menghadirkan
tontonan banalitas dan kitsch politik.
Demokrasi
di atas tubuh bangsa yang telanjur berwatak liberal karena lebih mengutamakan
kebebasan (freedom) ketimbang keadilan (justice) dengan para
elite politik berwatak selebriti, telah mengancam kultur demokrasi warisan para
founding father. Semangat individualistik, pragmatik, dan selfishness yang
menjadi watak? demokrasi narsisistik? memangsa nilai-nilai virtue yang berakar
pada kultur politik bangsa, seraya menghancurkan nilai- nilai kebersamaan,
kolektivitas, dan persatuan melalui politik pengabaian rakyat.
0 comments:
Post a Comment