Ekonomi
Politik Internasional ( EPI ) menurut DR.Mohtar Mas’oed dalam bukunya Ekonomi
Politik Internasional tahun 1989/1990, didefinisikan sebagai studi tentang
saling hubungan antara ekonomi dan politik dalam arena internasional,yaitu
bagaimana soal-soal ekonomi seperti inflasi,defisit neraca perdagangan atau
pembayaran,penanaman modal asing, efisiensi produksi,dsb.berkaitan dengan
urusan politik internasional dan politik domestik.
Mohtar Mas’oed menambahkan
lagi bahwa dalam pengertian yang lebih spesifik bisa disebutkan bahwa fokus
perhatian ekonomi politik internasional adalah hubungan antara dinamika pasar
dengan domestik keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pasar itu di tingkat
domestik maupun internasional. Ini berarti bahwa studi ekonomi politik
internasional adalah studi tentang hubungan antara politik domestik di berbagai
negara dengan ekonomi internasional; atau sebaliknya, ini adalah studi tentang
dampak kekuatan pasar yang beroperasi dalam ekonomi internasional terhadap
politik domestik negara-negara tertentu.
Sebagai
contoh dapat kita lihat bagaimana gejolak harga minyak dunia ketika Amerika
Serikat mengancam Iran jika tetap berkuat untuk melakukan pengayaan uranium di
wilayah Iran. Walaupun Iran telah berkeras dan berjanji bahwa pengayaan uranium
yang digalakkan oleh pemerintahnya, murni untuk tujuan damai,Amerika Serikat tetap
tidak percaya. Akibatnya Amerika Serikat mengancam akan melakukan tindakan
seperti yang dilakukan olehnya terhadap Irak dan Afghanistan.
Akibat
ancaman ini harga minyak mentah dunia sempat melonjak naik menjadi 72 dolar AS
per barel-nya untuk pertama kali. Hal ini disebabkan adanya ancaman dari Iran
akan membatasi aliran minyak dari ladang-ladang minyaknya, jika krisis Teheran
semakin memburuk. Tentu saja keadaan ini dijadikan serangan balik oleh Iran
agar Amerika Serikat tidak berkeras menyerang negaranya. Karena jika ini
terjadi,Industri Amerika Serikat akan terancam,mengingat banyaknya konsumsi
minyah mentah oleh indsutri di Amerika Serikat.
Selain
itu karena Iran juga adalah produsen minyak mentah nomor empat terbesar di
dunia, maka serangan terhadap Iran akan berpengaruh juga ke seluruh dunia.
Sebaliknya harga minyak mentah yang meroket naik tersebut mengakibatkan ikut
naiknya pula harga kebutuhan pokok di Indonesia. Keadaan ini dikarenakan
pendistribusian kebutuhan pokok seperti beras, sayur mayur, dan sebagainya
menggunakan kenderaaan sebagai alat transportasi dan alat transportasi itu
membutuhkan bensin sebagai pembantu gerak dari mesin kenderaan. Dengan naiknya
harga kebutuhan pokok ini, mengakibatkan keadaan masyarakat semakin sengsara.
Karena naiknya harga kebutuhan pokok, tidak disertai dengan kenaikan pendapatan
masyarakat.
0 comments:
Post a Comment