Umumnya
orang beranggapan bahwa pembangunan adalah kata benda netral yang maksudnya
adalah suatu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk
meningkatkan kehidupan ekonomi, politik, budaya, infrastruktur masyarakat, dan
sebagainya. Dengan pemahaman seperti itu, “pembangunan” disejajarkan dengan
kata “perubahan social”. Bagi penganut pandangan ini konsep pembangunan adalah
berdiri sendiri sehingga membutuhkan keterangan lain, seperti pembangunan model
kapitalisme, pembangunan model sosialisme, ataupun pembangunan model Indonesia.
Dalam pengertian seperti ini, teori pembangunan berarti teori sosial ekonomi
yang sangat umum. Pandangan ini menjadi pandangan yang menguasai hampir setiap
diskursus mengenai sosial.
Sementara
itu, di lain pihak terdapat suatu pandangan lebih minoritas yang berangkat dari
asumsi bahwa kata ”pembangunan” itu sendiri adalah sebuah discourse, suatu
idiologi dan teori tertang perubahan sosial. Dalam pandangan ini konsep
pembangunan sendiri bukanlah kata yang bersifat netral, melainkan suatu aliran
dan keyakinan idiologis dan teoritis serta praktik mengenai perubahan sosial.
Jika
dilihat secara lebih mendalam dari pengertian dasarnya, pembangunan merupakan
suatu istilah yang dipakai dalam bermacam-macam konteks, dan seringkali
digunakan dalam konteks politk dan idiologi tertentu. Ada banyak kata yang
mempunyai persamaan makna dengan kata pembangunan, misalnya perubahan sosial,
pertumbuhan, progres, dan modernisasi. Dari kata-kata tersebut hanya perubahan
sosial yang memberi makna perubahan ke arah yang lebih positif. Oleh karena itu
makna pembangunan bergantung dari konteks siapa yang menggunakannya dan untuk
kepentingan apa.
Dalam
konteks pembangunan politik, pendidikan nasional selalu diindikasikan memiliki
dua sisi yang dilematik. Pada satu sisi, keharusan untuk melaksanakan
pendidikan nasional secara merata dan berkesinambungan memang perlu dilakukan,
setidaknya agar setiap lapisan masyarakat (terutama di negara berkembang
seperti Indonesia) menjadi lebih sadar politik, sadar hukum, serta sadar
lingkungan dalam arti seluas-luasnya. Pendidikan nasional mempunyai peran amat
vital dalam mempersatukan bangsa (nation building).
Disisi
lain, ketika pendidikan nasional talah menghasilkan sejumlah masyarakat terdidik,
ketika itu pula konsep manusia seutuhnya menjadi mengemuka untuk dicarikan
manifestasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan nasional yang semula
ditujukan bagi nation building ternyata tidaklah cukup dibangun di atas
pertimbangan-pertimbangan formalitas pendidikan akademik saja melainkan harus
juga berdasarkan pada tuntutan aspirasi politk yang diakibatkan oleh pendidikan
akademik tersebut.
Pembangunan
politik bukanlah sekedar perubahan politik, melainkan pengembangan kesadaran
politik masyarakat secara berkesinambungan dan berkeadilan. Artinya jika
pendidikan nasional harus juga mengemban misi pembangunan politk, maka ia harus
juga memajukan semua orang, meningkatkan kesadaran hak dan tanggung jawab
politik mereka, meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, dan tentu saja juga
harus melengkapi prediksi mereka sebagai manusia seutuhnya. Pendidikan nasional
dilaksanakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga kecerdasan yang
dimaksud adalah kecerdasan untuk memajukan kemanusiaan, bukan sekedar
kecerdasan untuk menyiasati pembangunan, juga bukan kecerdasan untuk membodohi
sesama.
0 comments:
Post a Comment