Friday, August 19, 2016

Pengertian Pembangunan Politik


Istilah ‘pembangunan’ dapat didefinisikan mengandung pengertian adanya suatu situasi yang berkembang, atau suatu perkembangan kepribadian seseorang, untuk memperlihatkan sedikit lebih banyak daripada sekedar proses yang berlangsung, meski sulit untuk membayangkan pola umum yang menjelaskan setiap proses perkembangan. Istilah pembangunan yang longgar ini menurut C.H Dodd, dikutip Eddy Kurniawan (1991: 104), yang lebih mempersamakan pembangunan dengan perubahan semata, barangkali terletak pada definisi pembangunan politik yang dipandang sebagai usaha pencarian kemampuan umum belajar, dan memperbaiki tingkah laku melalui proses ini. Lebih lanjut Dadd mengatakan ‘pembangunan di lain pihak dapat diartikan sebagai kemajuan kearah tujuan yang lebih luas, atau kemajuan ke arah yang ditentukan oleh agen, atau oleh diri sendiri.
Langkah-langkah pembangunan politik akan mempengaruhi pula perkembangan sistem-sistem politik yang beralaku di berbagai Negara, sementara Gabriel Almond, menggariskan penilainnya, bahwa ciri-ciri sistem politik yang maju ada pada masyarakat pada masyarakat modern, sedangkan ciri-ciri sistem politik tidak maju ada pada masyarakat tradisional.
Pengertian Almond tentang tradisi dan modernitas, atau menurut istilah yang lebih disukainya’ rasional’ digambarkan berdasarkan perisitlahan Parsonyang berakar dalam tengah-tengah analisis sosiologi. Akan tetapi sumbangan khas Almond dalam hubungan ini adalah penekanan yang diberikan olehnya, bahwa ditinjau dari segi kultur, semua sistem politik adalah campuran, perpaduan unsurunsur modern dan unsur tradisional. Jadi menerut Gabriel Almond semua sistem politik yang maju di barat maupun yang terbelakang di Negara-negara bukan barat adalah sistem-sistem peralihan.
Pengertian pembangunan politik memiliki beberapa perumusan yang dikemukakan oleh W.Pucian Pye, dikutip oleh Juwono Sudarsono (1991: 93) menyebutkan beberapa pandangan para ahli mengenai definisi pembangunan politik, W.Pucian Pye menyebutkan sepuluh pengertian tentang pembangunan politik yang perlu diperhatikan antara lain:
1.      Pebangunan politik sebagai prasyrat politik untuk pembangunan ekonomi.
2.      Pembangunan politik sebagai ciri khas kehidupan masyarakat industri.
3.      Pembangunan politik sebagai modernisasi politik.
4.      Pembangunan politik sebagai operasi negara-negara bangsa.
5.      Pembangunan politik sebagai pembangunan admistrasi dan hukum.
6.      Pembagunan politik sebagai mobilisasi dan partisipasi massa.
7.      Pembangunan politik sebagai pembinaan demokrasi.
8.      Pembangunan politik sebagai stabilitas dan perubahan teratur.
9.      Pembangunan politik sebagai mobilisasi dan kekuasaan.
10.  Pembangunan politik sebagai satu segi proses perubahan sosial.

Lebih daripada itu bahwa pembangunan politik terkait juga dengan masalah partisipasi massa dan kerlibatan rakyat dalam kegiatan-kegiatan politik. Partisipasi ini, bisa bercorak demokratis atau totaliter. Namun, yang terpenting adalah semua orang yang menjadi warga Negara ikut aktif dalam proses politik.
Begitu juga Pye mengungkapkan dalam kaitannya antara pembangunan politik dengan sistem politik ada tiga dimensi yaitu: pertama, pertambahanpersamaan antara individu dalam hubungannya dengan sistem politik; kedua, pertambaan kemampuan sistem politik dalam hubungannya dengan lingkungannya; ketiga, pertumbuhan pembedaan lembaga dan struktur di dalam sistem politik itu. Secara generalisasi ada perumusan tentang pembangunan politik di mana memiliki empat pengertian-pengertian yang sering diulang-ulang: rasionalisasi, integrasi nasional, demokratisasi, dan mobilasi atau partisipasi.

Selanjutnya, proses-proses yang terus ini bergantung pada perkembangan struktural dan kultural. Perubahan dalam stukur politik, seperti ekskutif, birokrasi, partai-partai, kelompok-kelompok kepentingan dan media masssa. Adapun perubuhan kultural mencakup persebaran nilai-nilai, sikap dan keterampilan dalam masyarakat yang konsisten dengan peran-peran tersebut, khususnya kesiapan untuk menuruti hukum, kecenderungan partisipasi dan harapa kesejahteraan.

0 comments: