Faktor-faktor
yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam suatu organisasi pendidikan antara
lain adalah: berbagai sumber daya yang langka ditemukan disekolah, perbedaan
dalam tujuan antara manager dengan guru, saling ketergantungan dalam
menjalankan pekerjaan, perbedaan dalam nilai atau persepsi. Selain sebab-sebab
di atas, ada juga sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam
pendidikan misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidakjelasan organisasi
(terutama lembaga swasta) dan masalah-masalah komunikasi yang tidak terarah.
Konflik-konflik
yang terjadi di sekolah, seperti juga konflik-konflik yang terjadi di
masyarakat atau organisasi yang lain, menyangkut manusia dalam organisasi.
Seluruh masalah yang menyangkut segi manusia adalah rumit dan apabila tidak
dibina dengan baik, akan merusak organisasi. Sebaliknya bila ditangani secara
seksama, akan merupakan faktor yang esensial bagi pencapaian efektivitas dan
tujuan organisasi.
Konflik-konflik
yang terjadi di Kelas dapat dibedakan menjadi: (1) konflik internal individu;
(2) konflik antarpribadi; (3) konflik antarkelompok; (4) konflik
antarorganisasi.
Konflik
internal individu, terjadi pada siswa yang seringkali mendapatkan tugas
tambahan dari guru padahal banyak tuntutan pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan.
Apabila
siswa tersebut tidak dapat menghadapinya, maka akan terjadi stres. Stres
merupakan suatu produk tambahan yang kerap kali muncul pada konflik di dalam
individu sendiri (Goleman, 1987). Konflik internal siswa ini, tidak hanya
meresahkan individu siswa itu sendiri, melainkan juga dapat meresah kan para
guru yang berhubungan dengannya di sekolah.
Konflik
antarpribadi, terjadi antar siswa atau antara siswa dan guru. Sifatnya bisa
substantif atau emosional. Konflik substantif, berupa perbedaan atau
pertentangan tentang aspek-aspek akademik sekolah, seperti ketidakseimbangan
distribusi beban tugas atau kerja di antara siswa. Konflik emosional, berupa
perbedaan atau pertentangan kepentingan, kebutuhan antarsiswa yang bersifat
individual.. Konflik antarpribadi ini merupakan jenis konflik yang sering
dihadapi oleh para siswa.
Konflik
antar kelompok, terjadi antara kelompok-kelompok siswa di sekolah. Konflik
antarkelompok siswa atau antara kelas ini bisa terjadi karena perbedaan atau
pertentangan usia atau senioritas, idealisme, kepentingan, kebutuhandan
sebagainya dari masing-masing kelas antara siswa.
Sedangkan
konflik antarorganisasi, terjadi antarorganisasi intra sekolah, seperti antara
OSIS dengan Pramuka atau organisasi siswa yang lain, antara siswa dengan Komite
Sekolah, dll. Pada umumnya konflik antarorganisasi ini karena adanya perbedaan
atau persaingan antarorganisasi dalam mencapai tujuannya masing-masing.
Konflik-konflik
karena faktor emosional bisa disebabkan oleh perasaan-perasaan marah,
ketidakpercayaan, ketidak senangan, takut dan sikap menentang, maupun
bentrokan-bentrokan kepribadian antarpribadi di sekolah, seperti guru sering
datang terlambat dan pulang sebelum waktunya, sering tidak masuk dengan
berbagai macam alasan, acuh tak acuh terhadap lingkungan belajar, suka
mengasingkan diri dari pergaulan, suka membuat masalah dengan sesama siswa,
berpikir agresif, pemogokan, merusak peralatan sekolah, dan atau melakukan
pencurian secara kecil-kecilan, merupakan persoalan-persoalan di kelas yang
mengarah pada terjadinya situasi konflik dan harus dihadapi oleh guru.
Seperti
konflik umumnya, konflik-konflik yang terjadi di kelas juga dapat disebabkan
karena faktor suasana kelas yang membosankan, persaingan, tuntutan yang
berlebiham, atau variasi aktivitas.
0 comments:
Post a Comment