Menjalankan
tugas-tugas pendidikan pemilih dan penyadaran masyarakat tidak bisa dilakukan
sendiri. Bawaslu mesti memiliki public relationatau duta pengawasan yang akan
menyampaikan pesan-pesan pentingnya pengawasan oleh masyarakat. Tugas mereka
adalah menyosialisasikan pengawasan dan mendorong pemilih untuk berpartisipasi dalam
pengawasan.
Duta
pengawasan bisa dipilih dari public figure atau pesohor yang memiliki pengaruh
luas.Mungkin artis atau musisi dengan penggemar yang cukup besar.Duta
pengawasan ini yang nantinya menjadi ikon pengawasan dan memiliki pengaruh
signifikan untuk mendorong orang turut-serta dalam pengawasan pemilu.
Duta
pengawasan ini yang diharapkan mampu mendorong partisipan-partisipan yang
dipilih, seperti pemilih pemula yang berada di perguruan-perguruan tinggi dan
sekolah-sekolah untuk turut berpartisipasi. Kelompok ini dipilih, karena
cenderung bebas kepentingan, memiliki sifat optimis, pengguna aktif media
sosial, dan yang paling penting bisa memberikan efek domino untuk mendorong
orang lain berpartisipasi, baik keluarga maupun lingkungan sekitar.
Kelompok-kelompok
pemilih pemula ini yang kemudian disebut sebagai democracy heroes (pahlawan
demokrasi).Pemberian gelar seperti ini diperlukan untuk mendorong semangat dan
partisipasi.Mereka adalah pahlawan demokrasi atau orang yang sangat penting
dalam mendorong berjalannya demokrasi di Indonesia. Mereka didorong untuk
menggunakan tools yang telah disiapkan oleh Bawaslu. Jadi tools berupa media
sosial yang didesain itu akan menjadi alat yang digunakan dalam setiap program
partisipasi pengawasan.
Dorongan
untuk melibatkan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah, dilakukan dengan
menjalin kerjasama berbagai pihak, seperti kementerian pendidikan atau organisasi-organisasi
yang berkembang di setiap institusi.Akan sangat menarik jika dorongan
partisipasi dalam pengawasan ini masuk dalam salah satu kurikulum seperti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), atau mata kuliah Hukum Tata
Negara atau Ilmu Politik.
Organisasi-organisasi,
seperti Kepanduan (Pramuka), juga menjadi potensi yang bisa digarap dalam
mendorong partisipasi masyarakat.Organisasi Kepanduan biasanya memiliki acara
pertemuan-pertemuan seperti Jambore Nasional ataupun pertemuan sejenis ditingkat
kecamatan, kabupaten dan bahkan provinsi.Namun, yang
disampaikan dan menjadi materi dalam kampanye partisipasi publik ini adalah
penanaman netralitas atau ketidakberpihakan pada orang atau kelompok tertentu.
0 comments:
Post a Comment