Keberhasilan seorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh tipe atau gaya yang digunakan. Tidak ada tipe kepemimpinan yang paling tepat, sehingga sebaiknya seorang pemimpin memiliki dan memahami berbagai tipe kepemimpinan. Tipe kepemimpinan tersebut dapat diterapkan sesuai kondisi yang dihadapi oleh pemimpin yang
bersangkutan pada suatu saat. Kartini Kartono (1983) menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik, tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu.
Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik, tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain: (a) Menganggap bawahannya
belum dewasa;
(b) bersikap terlalu
melindungi; (c) Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan; dan (d) Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter, pemimpin
tipe otoriter
mempunyai
sifat sebagai
berikut: (a) Pemimipin organisasi sebagai miliknnya; (b) Pemimpin bertindak sebagai diktator; (c) Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik, dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat: (a) menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku; (b) lebih banyak menggunakan sistm perintah;
(c) menghendaki keputusan mutlak dari bawahan; (d) formalitas yang berlebih-
lebihan; (e) tidak menerima saran dan kritik dari
bawahan; dan
(f) sifat
komunikasi hanya sepihak.
5. Tipe
Demokrasi, tipe demokrasi
mengutamakan masalah
kerja
sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi
menghadapi
potensi sikap
individu,
mau mendengarkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun. Jadi
pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga
semua
unsure organisasi dilibatkan
dalam akatifitas,
yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.
Syarat-syarat Kepemimpinan
Kepemimpinan akan efektif apabila seorang pemimpin dilengkapi dengan syarat- syarat
tertentu yang tidak dimiliki oleh anggota pada umumnya. Persyaratan tersebut diakui keberadaannya oleh anggota kelompok. Ada tiga syarat penting dalam konsepsi kepemimpinan dan harus dimiliki oleh pemimpin, yaitu:
1. Kekuasaan, yaitu otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi
dan menggerakkan bawahan
untuk
berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan yaitu merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga
pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan, yaitu sumber daya kekuatan, kesanggupan
dan kecakapan secara teknis maupun sosial, yang melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip Lee James A. (1980) menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain: (a) Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai; (b) Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu; (c) Tanggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri,
agresif; (d)
Partisipasi aktif, memiliki
stabilitas tinnggi, kooperatif, mampu bergaul; (e) Status, kedudukan sosial ekonomi cukup tinggi dan tenar.
Ciri-ciri Kepemimpinan Yang Baik
Agar kepemimpinan dapat berjalan dengan lancar yang pada akhirnyabermuara pada keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan, sangat ditentukan oleh pelaksanaan kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan yang baik dapat dilihat dari cara seorang pemimpin melakukan tugasnya, hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri yang dapat diamati, yaitu:
1. Penglihatan Sosial, suatu kemampuan
untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sehari-hari.
2. Kecakapan Berfikir Abstrak, dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak
yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi
seorang pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya,
sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.
3. Keseimbangan Emosi, orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya
belum mantap
dan tidak memililki keseimbangan emosi. Orang
yang demikian
tidak
bisa jadi
pemimpin sebab
seorang
pemimpin
harus mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka
seorang pemimpin harus mempunyai keseimbangan emosi.
0 comments:
Post a Comment