Tidak
ada organisasi
tanpa
pemimpin. Sejalan dengan
pernyataan
tersebut, Courtois (Sutarto:2001) mengatakan: “Kelompok tanpa
pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, anarki. Sebagian besar umat manusia memerlukan
pemimpin bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”. Pendapat lain
dikemukakan oleh Ralph Currier Davis (1962:161) menjelaskan bahwa suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja di bawah pengarahan
pemimpin dalam
mencapai tujuan-tujuan
umum
yang pasti. Dari dua
pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin pada dasarnya adalah anggota kelompok yang dengan kekuatannya mampu mempengaruhi orang lain untuk secara bersama- sama atau sendiri-sendiri melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin pada saat
melakukan tugasnya dikatakan telah melakukan kepemimpinan. Beberapa pendapat para ahli
tentang kepemimpinan mengandung
pengertian dan makna yang sama. Antara lain dikemukakan oleh: Sutarto (2001), kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Sondang P. Siagian (1982) menjelaskan kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar melaksanakan pekerjaan bersama
menuju
suatu tujuan tertentu. Sedangkan Ordway Tead (1935) mengatakan Leadership is the activity
of influencing
people to cooperate toward some goal which come to find desireble (Kepemimpinan adalah
aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan). George Terry
(1972) memberikan batasan Leadership is the relationship in which one person,
or
the leader, influences others to work together willingly on related tasks to attain that which the leader desires (Kepemimpinan adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain
untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai keinginan pemimpin). Sementara
itu Franklyn
S. Haiman (Sutarto:2001) memberikan pengertian Leadership is an effort on his put direct the behavior of others toward a particular end (Kepemimpinan adalah suatu usaha untuk mengarahkan perilaku orang lain guna mencapai tujuan khusus).
Tipe Kepemimpinan
Keberhasilan seorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh tipe atau gaya yang digunakan. Tidak ada tipe kepemimpinan yang paling tepat, sehingga sebaiknya seorang pemimpin memiliki dan memahami berbagai tipe kepemimpinan. Tipe kepemimpinan tersebut dapat diterapkan sesuai kondisi yang dihadapi oleh pemimpin yang
bersangkutan pada suatu saat. Kartini Kartono (1983) menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas:
1. Tipe Kharismatik, tipe ini mempunyai daya tarik dan pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Kesetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu.
Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik, tipe Kepemimpinan dengan sifat-sifat antara lain: (a) Menganggap bawahannya
belum dewasa;
(b) bersikap terlalu
melindungi; (c)
Jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan; dan (d) Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Otoriter, pemimpin
tipe otoriter
mempunyai
sifat sebagai
berikut: (a) Pemimipin organisasi sebagai miliknnya; (b) Pemimpin bertindak sebagai diktator; (c) Cara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman.
4. Tipe Militeristik, dalam tipe ini pemimpin mempunyai siafat sifat: (a) menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku; (b) lebih banyak menggunakan sistm perintah;
(c) menghendaki keputusan mutlak dari bawahan; (d) formalitas yang berlebih-
lebihan; (e) tidak menerima saran dan kritik dari
bawahan; dan
(f) sifat
komunikasi hanya sepihak.
5. Tipe
Demokrasi, tipe demokrasi
mengutamakan masalah
kerja
sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Kepemimpinan demokrasi
menghadapi
potensi sikap
individu,
mau mendengarkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun. Jadi
pemimpin menitik beratkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga
semua
unsure organisasi dilibatkan
dalam akatifitas,
yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.
0 comments:
Post a Comment