Secara etimologi kata jihad berasal dari bahasa Arab, kata jihad diambil
dari kata dasar “جـهـد” .Secara bahasa kata
“al-jihaad” berasal dari kata “jaahada”, yang bermakna “al-juhd” (kesulitan)
atau “al-jahd” (tenaga atau kemampuan). Jihad secara bahasa
berarti mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan
maupun perbuatan. Dan secara istilah syari’ah berarti seorang muslim
mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan
menegakkan Islam demi mencapai ridha Allah SWT. Oleh karena itu kata-kata jihad
selalu diiringi dengan fi sabilillah untuk menunjukkan bahwa jihad yang
dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat keridhaan Allah
SWT.Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah
suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah
saw,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang,
maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.
Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang
paling tinggi perang mengangkat senjata di jalan Allah. Di antara itu ada jihad
lisan, pena, tangan dan berkata benar di hadapan penguasa tiran.Dan jihad ini diwajibkan
kepada laki-laki yang baligh, berakal, sehat badannya dan mampu melaksanakan
jihad. Dan ia tidak diwajibkan atas:anak-anak, hamba sahaya, perempuan, orang
pincang, orang lumpuh, orang buta, orang kudung, dan orang sakit. Dakwah
tidak akan hidup kecuali dengan jihad, seberapa tinggi kedudukan dakwah dan
cakupannya yang luas, maka jihad merupakan jalan satu-satunya yang
mengiringinya. Firman Allah,” Berjihadlah di jalan Allah dengan
sebenar-benarnya jihad” (QS Al-Hajj 78).Dengan demikian anda sebagai aktifis
dakwah tahu akan hakikat doktrin ‘ Jihad adalah Jalan Kami’.
Dari uraian di atas dari kata juhd, jihad berarti
kemampuan.Karena jihad menuntut kemampuan dan harus dilakukan sebesar kemampuan
seseorang.Dari kata juhd tersusun ungkapan jahida bi
al-rajul, yang artinya ‘seseorang sedang menjalani atau mengalami
ujian.”Jadi, kata jihad di sini mengandung makna ujian dan cobaan, karena jihad
merupakan ujian dan cobaan terhadap kualitas seseorang.Jihad berarti kemampuan
yang menuntut seorang mujahid mengeluarkan segala daya dan kemampuannya demi
mencapai tujuan.Karena itu jihad adalah pengorbanan, karena itu seorang mujahid
tidak menuntut atau mengambil, tetapi memberi semua yang dimilikinya.Ketika
memberi, dia tidak berhenti sebelum tujuannya tercapai atau yang dimilikinya
habis.
Tegasnya, kualitas seseorang sangat ditentukan kualitas ujian yang berhasil
dia jalani dan cobaan yang sukses dilewatinya.Semakin berat ujian dan cobaan
yang mampu dia lewati akansemakin tinggi kualitasnya.Kesuksesannya dalam menjalani
ujian dan cobaan itu sangat ditentukan pula oleh kemampuan yang dimilikinya,
baik kemampuan fisik, intelektual, maupun rohani.Mustahil seseorang berhasil
melewati ujian dan cobaan tanpa dibekali kemampuan tersebut.
Para nabi dan rasul Allah mampu melaksanakan misi kenabian dan kerasulan
yang diembannya karena sebelumnya mereka telah berhasil melewati ujian dan
cobaan sejak kecil. Karena ujian dan cobaan yang akan mereka hadapi saat
menjadi nabi dan rasul sangat berat pula. Sebagai penghargaan atas kesuksesan
mereka melaksanakan tugas kenabian dan kerasulan yang berat itu, Allah
mengangkat derajat mereka menjadi manusia mulia dan ditempatkan di surga yang
mulia pula.
Jadi, secara etimologi, jihad
berarti kesungguhan dalam mencurahkan segala kemampuan, baik kemampuan fisik,
intelektual, dan rohani untuk mencapai suatu tujuan yang memerlukan
kesungguhan, dan keseriusan, serta kesabaran dan ketabahan.Jihad berada dalam
semua aktivitas amal kebaikan, amal ibadah minimal jihad melawan hawa nafsu yang
mendorong manusia kepada kemungkaran.
0 comments:
Post a Comment