Menurut
dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :
a. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi
Liberal)
Prinsip demokrasi ini
didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai makhluk
individu yang bebas. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi ini kebebasan
individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.
Pemikiran
tentang Negara demokrasi sebagaimana dikembangkan oleh Hobbe, Lockedan
Rousseaue bahwa Negara terbentuk karena adanya perbenturan kepentingan hidup
mereka dalam hidup bermasyarakat dalam suatu natural state. Akibatnya
terjadilah penindasan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu individu-individu dalam suatu
masyarakat itu membentuk suatu persekutuan hidup bersama yang disebut Negara,
dengan tujuan untuk melindungi kepentingan dan hak individu dalam kehidupan
masyarakat Negara. Atas dasar kepentingan ini dalam kenyataannya muncullah
kekuasaan yang kadangkala menjurus ke otoriterianisme.
Menurut
Held (2004:10), bahwa demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan
kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan
memaksa dan kebebasan. Rakyat harus diberikan jaminanan kebebasan secara
individual baik didalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, keagamaan bahkan
kebebasan anti agama.
Konsekuensi
dari implementasi sistem dan prinsip demokrasi ini adalah berkembang persaingan
bebas, terutama dalam ekonomi sehingga akibatnya individu yang tidak mampu
menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya kekuasaan kapitalislah
yang menguasai kehidupan Negara, hal ini sesuai dengan analisis P.L. Berger
bahwa dalam era globalisasi dewasa ini dengan semangat pasar bebas yang dijiwai
oleh filosofi demokrasi liberal, maka kaum kapitalislah yang berkuasa.
b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)
Demokrasi
rakyat disebut juga demokrasi proletar yang berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan
yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada
pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan. Akan tetapi, untuk
mencapai masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan.
Demokrasi
Rakyat (Proletar) disebut juga adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran
komunisme dan marxisme. Demokrasi ini
tidak mengakui hak asasi warga negaranya.
Demokrasi ini bertentangan dengan
demokrasi konstitusional. Demokrasi ini
mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi.
Negara adalah alat untuk mencapai komunisme yaitu untuk
kepentingan kolektifisme.
c. Sistem Partai yang Korupt dan Melemahkan
Bangsa.
Demokrasi berbasis atas
sistem partai. Partai- partai dipandang sangat diperlukan untuk kesuksesan
demokrasi. Akan tetapi sistem partai telah merusak demokrasi dimana- mana.
Partai- partai meletakkan perhatian utama mereka sendiri daripada bangsa
mereka. Semua perlengkapan institusional dan ideological orang – orang yang
berhak memilih dalam pemilihan adalah korup. Mereka menganjurkan ketidak
tulusan, mengacaukan persatuan bangsa, menyebarkan dusta, dan merendahkan
standar moral rakyat. Mesin partai dengan baik bekerja atas setiap individu
warganegara, siapa saja yang berkeinginan menggunakan sedikit pendapat atau
tiada kebebasan. Faktanya sistem fasilitas daripada partai menghalangi operasi
peraturan lalim. Sistem partai menciptakan kelompok politik professional, yang
mana kebanyakan dari mereka tidak mampu bekerja secara serius dan membangun.
Mereka tumbuh
berkembang diatas kesilapan masyarakat, yang berhasil mereka tipu dan
dimamfaatkan. Mereka selalu menciptakan kepalsuan pokok persoalan, untuk
menjaga bisnis yang berjalan. Para politikus tidak hanya memonopoli kekuatan,
akan tetapi menguasai juga wibawa sosial. Hasilnya, rakyat sibuk dalam profesi
yang beragam dan lapangan kerja yang timbul berjenis dalam kondisi yang rumit
dan terlelap didalam pekerjaan mereka masing- masing.
D. Menghalangi Perkembangan Sosial
Menurut Faguet
demokrasi adalah sebuah benda yang aneh sekali bentuknya dalam biologis; ia
tidak sebaris dengan proses perkembangan. Hukum perkembangan adalah mendakinya
kita dalam derajat perkembangan sentralisasi yang baik; perbedaan bagian tubuh
memberikan kelainan pada fungsi. Otak mengontrol semua bagian organisme.
Demokrasi adalah anti perkembangan. Ia tidak memiliki sistem sentral yang
ditakuti. Tidak ada satu badan bagian politik, yang bisa berpikir dan merancang
semua organismenya; ia mengira bahwa otak bisa dialokasikan dimana- mana dalam
organisme.
E. Menghalangi
Perkembangan Intelektual
Kritikan terhadap
demokrasi adalah menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian dan
kesusastraan. Rakyat jelata menjadi bodoh dan kolot dalam segi pandang, dimana
bermusuhan terhadap aktifitas serius intelektual. Seniman dan penulis memulai
untuk memenuhi vulgar dan memilki selera rendah bahkan menjadi parhatian bagi
rakyat jelata. Hasil dari seni dan sastra sama dengan merendahkan derajat. Didalam
perkataan Burn; peradaban yang dihasilkan demokrasi bisa dikatakan biasa,
cukupan dan tumpul.
F. Demokrasi adalah
Bentuk Pemerintahan yang Mahal
Propaganda partai dan
sering mengunjungi pemilihan membutuhkan pengeluaran yang besar. sebagai contoh
di India, milyaran rupees tersalurkan untuk setiap lima tahun pemilihan. Jumlah
uang yang sangat besar ini dikeluarkan sebagai gaji dan upah para legislator.
Dana yang seharusnya dipakai untuk tujuan produktif, dihabiskan dengan sia- sia
atas dasar berkampanye dan jumlah ilmu perawatan.
0 comments:
Post a Comment