Antara kepala dan pemimpin dalam masyarakat sering dikacaukan pengertiannya,
padahal istilah itu tidak sama.
Kepala adalah seorang yang diangkat menurut peraturan tertentu oleh
atasan/instansi yang berwenang untuk mengepalai suatu kantor jawatan dan bertanggungjawab tentang tugas yang
dibebankan kepadanya. Kepada bawahan memberikan perintah dan bertindak sebagai penguasa. Anak buah
mengerjakan
pekerjaan yang diberikan oleh atasan dengan cara dan waktu yang telah ditetapkan. Apabila seorang kepala ingin berhasil harus kerja yang baik, ia harus menyakinkan anak buah
agar mau menerima dan mengakuinya.
Pemimpin adalah
seorang
yang dipilih
dari
kelompoknya karena memiliki
kelebihan-kelebihan tertentu, selanjutnya diberi tugas untuk memimpin anak buahnya
mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
oleh
kelompok. Untuk kelancaran
tugas diberikan hak-hak
istimewa dibandingkan dengan anggota kelompok lain. Pemimpin dapat diterima bawahan karena dipilih diantara mereka.
Kepala dan pemimpin mempunyai persamaan dan
perbedaan. Persamaannya adalah: (a) Kepala dan
pemimpin membawahi anak buah; (b) Kepala dan pemimpin diberi
tugas pekerjaan dan mempertanggung-jawabkannya. Sedangkan perbedaannya adalah: (a) Kepala diangkat oleh kekuasaan/instansi tertentu, pemimpin dipilih oleh anak
buahnya;
(b)
Kepala kekuasaannya
berasal dari kekuatan peraturan dan kekuasaan atasannya, sedangkan pemimpin kekuasaannya menurut peraturan dan berlandaskan kepercayaan
anak buah; (c) Kepala bertanggung
jawab
kepada atasannya, sedang pemimpin bertanggung jawab terhadap atasan juga
bersedia bertanggung jawab
kepada anak buah; (d) Kepala bertindak sebagai penguasa, sedang pemimpin berperan sebagai pencetus ide organisator dan koordinator; (e) Kepala tidak
merupakan merupakan bagian dari anak buah sedangkan pemimpin merupakan bagian dari anak buah.
Pemimpin Formal dan Informal
Dalam masyarakat kita mengenal jenis-jenis pemimpin antara lain pemimpin negara, pemimpin agama, pemimpin seminar dan lain-lain. Sehingga dari berbagai jenis kepemimpinan tersebut dapat
diklasifikasikan dalam dua kelompok besar yaitu pemimpin formal dan pemimpin informal.
1. Pemimpin Formal, adalah orang yang dalam sebuah organisasi ditunjuk sebagai
pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajibannya
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ciri-ciri pemimpin formal: (a) berstatus sebagai pemimpin formal yang ditunjuk oleh yang
berwenang; (b) memperoleh dukungan dari organisasi formal dan mempunyai atasan; (c) harus memenuhi persyaratan formal;
(d) mendapat kenaikan pangkat; (e) dapat dimutasikan; (f) memperoleh imbalan akan balas jasa materiil dan imateriil; (g) bila melakukan kesalahan dapat dikenai sanksi
atau hukuman; (h) selama menjadi
pemimpin berhak mengatur sepenuhnya organisasi yang dipimpinnya.
2. Pemimpin Informal,
ialah
seorang
yang tidak secara
resmi diangkat sebagai
pemimpin, tetapi merupakan kehormatan biasanya karena menpunyai kelebihan
ditunjuk sebagai pemimpin sehingga mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok. Ciri-ciri pemimpin formal: (a) Masyarakat/kelompok mengakui dirinya sebagai pemimpin; (b) Tidak
ada
pengangkatan resmi sebagai pemimpin; (c) Tidak dapat dimutasi; (d)
Tidak punya atasan; (e) Jika melalukan kesalahan tidak dikenai hukuman hanya kurang kepercayaan terhadap dirinya; dan (f) Tidak mendapat balas jasa.
Sebab-sebab Timbulnya Pemimpin
Keberhasilan seorang
pemimpin
sangat dipengaruhi
oleh
kemampuan
yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Mengenai
kemampuan
seorang
pemimpin
dalam melakukan tugasnya, ada beberapa teori
yang menjelaskan berdasarkan sebab-sebab timbulnya pemimpin. Berbagai pendapat tersebut apabila disimpulkan adalah
sebagai berikut :
1. Teori Genetis, teori ini menyatakan: (a) Pada dasarnya pemimpin itu tidak dibuat melainkan lahir sebagai pemimpin, dan sudah ada sejak dia lahir; (b) Memang sudah ditakdirkan jadi pemimpin.
2. Toeri Sosial, teori ini menyatakan: (a) Seorang pemimpin harus ditetapkan dan
dibentuk, dengan kata lain tidak lahir begitu saja; (b) Setiap orang dapat jadi pemimipin.
3. Teori Ekologi, teori ini muncul sebagai reaksi dari kedua teori di atas, menyatakan bahwa seorang akan sukses sebagai pemimpin jika sejak lahir sudah memiliki bakat kepemimpinan kemudian bakat itu dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, juga sesuai dengan tuntutan ekologinya/lingkungan.
0 comments:
Post a Comment