Tuesday, October 25, 2016

Metode Pembelajaran PKn Berpengaruh Signifikan Terhadap Voting Behavior Siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode pembelajaran PKn berpengaruh secara signifikan terhadap voting behavior pemilih pemula dengan nilai korelasi sebesar 0,226. Hal ini menunjukan bahwa materi PKn berkontribusi sebesar 5,10%. Jika melihat pada kriteria interpretasi nilai korelasi, pengaruh metode PKn terhadap voting behavior pemilih pemula ini termasuk dalam kategori rendah. Namun, meski rendah tetap saja metode pembelajaran PKn berpengaruh secara signifikan terhadap voting behavior.
Dalam penelitian ini terungkap bahwa penggunaan metode pembelajaran PKn yang teliti belum memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir siswa yang ditandai dengan penggunaan metode PKn yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujikan suatu materi, melakukan diskusi, dialog dan debat pendapat tentang masalah-masalah kewarganegaraan, termasuk kedalam pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Metode seperti ini dapat mengembangkan daya kritis berpikir siswa dan mempraktekan kedalam kehidupan dunia nyata siswa.
Hasil penelitian diatas kontras dengan apa yang dikatakan komalasari (2011:56) terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran termasuk (Pembelajaran PKn), diantaranya (1) ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) simulasi, (5) laboratorium, (6) pengalaman lapangan, (7) brainstroming, (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Sementara itu Djamarah (2001:72) mengatakan dalam kegiatan pembelajaran, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicaapai setelah kegiatan belajar berakhir. Keberhasilan pembelajaran PKn tidak hanya bergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan kompetensi dan materi pembelajaran saja, tetapi didukung oleh metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan sangat membantu guru maupun siswa untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini menguatkan pendapat (Gerlach dan Ely, 1971:25) bahwa untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah dalam belajar, meningkatkan prestasi siswa maka diperlukan pengorganisasian proses belajar yang baik yang meliputi ; tujuan pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruang, perlengkapan pelajaran dikelas dan pengelompokan siswa dalam belajar.

Selanjutnya menurut Djahiri (2002 : 93) strategi yang harus digelar guru dalam Pembelajaran PKn ialah (1) Menbina dan menciptakan keteladanan baik fisik maupun materiil (tata dan aksesoris kelas/sekolah), kondisional (suasana proses kegiatan belajar mengajar) maupun personal (guru, pimpinan sekolah dantokoh unggulan); (2) membiasakan/membukukan atau mempraktekan apa yang diajarkan mulai disekolah, rumah dan lingkungan belajar; (3) Memotivasi minat atau gairah untuk terlibat dalam proses belajar untuk kaji lanjutan dan mencoba serta membiasakannya. Apapun pilihan metodenya hendaklah memperhitungkan ketiga standarisasi yaitu pada saat menentukan pilihan bahan, media dan evaluasi. Jangan menentukan pilihan yang tidak sesuai/ dan dibenci oleh siswa serta rendah kebermaknaannya sebab hanya akan menciptakan kebosanan.

0 comments: