Tuesday, October 25, 2016

Materi Pembelajaran PKn Berpengaruh Signifikan Terhadap Voting Behavior Siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa materi pembelajaran PKn berpengaruh secara signifikan terhadap voting behavior pemilih pemula dengan nilai korelasi sebesar 0,444. Hal ini menunjukan bahwa materi PKn berkontribusi sebesar 19,71%. Jika melihat pada kriteria interpretasi nilai korelasi, pengaruh materi PKn terhadap voting behavior pemilih pemula ini termasuk dalam kategori yang sedang.
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa siswa belum begitu paham dengan materi-materi tentang PKn yang begitu luas. Pada dasarnya pemilihan materi harus spesifik agar lebih mudah dipahami membatasi ruang lingkup dan agar lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan dengan pokok bahasan lainnya. Konsep dan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses yang disengaja dirancang dan dilakukan untuk mengembangkan potensi individu dalam interaksi dengan lingkungan sehingga menjadi dewasa (Lickona, 1992,6). Hasil ini juga di perkuat oleh paradigma selama ini bahwa ada beberapa faktor-faktor utama yang menimbulkan masalah dalam pendidikan kewarganeraan yaitu salah satunya bahan PKn yang terlalu luas. Apabila kita bertitik tolak dari arti Civics yang merupakan cabang ilmu politik, maka unsur utama yang menjadi fokus pelajaran Civics pertama-tama adalah demokrasi politik, (b) konstitusi negara, (c) sistem politik, (d) partai politik, (e) pemilihan umum, (f) lembaga-lembaga pengambil keputusan, (g) presiden, lembaga yudikatif dan legislatif, (h) output dari sistem demokrasi politik, (i) kemakmuran umum dan pertahanan negara, dan (j) perubahan sosial. (Soemantri 2001).
Dengan materi yang cukup luas tersebut, untuk program disekolah bahan-bahan tersebut masih harus disesuaikan dengan tingkat kesesuaian siswa. Pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang menfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik segi agama sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Materi kewarganegaraan haruslah bertujuan mengembangkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

1.      berpikir secara kritis, rasional dan kreatif, dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2.      berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3.      berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia, agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya
4.      berintegrasi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia baik langsung atau tidak langsung, dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi (Depdiknas, 2003)

Sejalan dengan tujuan diatas, berdasarkan kurikulum 2006 materi Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan :

1.      Mengembangkan pengetahuan dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan
2.      Kemampuan berpikir inquiry, pemecahan masalah dan ketrampilan sosial
3.      Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan
4.      Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala Internasional (Depdknas, 2006)


Berdasarkan hal tersebut diatas, maka materi pembelajaran PKn harus mengacu pada kompetensi yang ingin dicapai. Materi yang diajarkan harus bermakna bagi siswa dan merupakan bahan yang benar-benar penting, baik dilihat dari kompetensi yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk menentukan materi pada proses pembelajaran berikutnya. Namum pembelajaran PKn memiliki masalah dan kendala, yaitu tingkat kesulitan materi yang menitik beratkan pada teori bila dibandingkan dengan aspek afektif dan psikomotor. Sehingga sangat bertentangan dengan pembelajaran nilai yang diharapkan.

Sementara menurut pendapat Wahab dan Sapriya (2011:316) yang mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang kajian yang bersifat multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuan yang bersifat interdisipliner/multidisipliner/multidimensional. Dengan demikian Pendidikan Kewarganegaraan mempunya kajian ruang lingkup yang sangat luas.

0 comments: