Membangun
dan memperkuat hubungan antar jaringan dan organisasi perempuan:
Di
Indonesia, saat ini ada beberapa asosiasi besar organisasi perempuan. Misalnya,
Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) adalah federasi dari 78 organisasi wanita,
yang bekerjasama dengan perempuan dari berbagai agama, etnis, dan organisasi
profesi berbeda. Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI)
adalah sebuah federasi dari sekitar 28 organisasi wanita Muslim. Pusat
Pemberdayaan Politik Perempuan adalah sebuah jaringan organisasi yang
mengabaikan kepartaian, agama, dan profesi dan meliputi kira-kira 26
organisasi. Semua jaringan ini memiliki potensi penting untuk mendukung
peningkatan representasi perempuan di parlemen, baik dari segi jumlah maupun
kualitas jika mereka dan organisasi anggota mereka bekerjasama menciptakan
sebuah sinergi usaha.
Pengembangan
jaringan-jaringan organisasi wanita, dan penciptaan sebuah sinergi usaha,
penting sekali untuk mendukung perempuan di parlemen, dan mereka yang tengah
berjuang agar terpilih masuk ke parlemen.
Meningkatkan representasi perempuan dalam organisasi
partai-partai politik:
Mengupayakan
untuk menduduki posisi-poisisi strategis dalam partai, seperti jabatan ketua
dan sekretaris, karena posisi ini
berperan dalam memutuskan banyak hal tentang kebijakan partai.
Melakukan
advokasi para pemimpin partai-partai politik:
Ini
perlu dalam upaya menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengakomodasi
perempuan di parlemen, terutama mengingat kenyataanbahwa mayoritas pemilih di
Indonesia adalah wanita.
Membangun akses
ke media:
Hal
ini perlu mengingat media cetak dan elektronik sangat mempengaruhi opini para
pembuat kebijakan partai dan masyarakat umum.
Meningkatkan pemahaman dan kesadaran perempuan
melalui pendidikan dan pelatihan:
Ini
perlu untuk meningkatkan rasa percaya diri perempuan pada kemampuan mereka
sendiri untuk bersaing dengan laki-laki dalam upaya menjadi anggota parlemen.
Pada saat yang sama, juga perlu disosialisasikan konsep bahwa arena politik
terbuka bagi semua warganegara, dan bahwa politik bukan arena yang penuh
konflik dan dan intrik yang menakutkan.
Meningkatkan
kualitas perempuan:
Keterwakilan
perempuan di parlemen menuntut suatu kapasitas yang kualitatif, mengingat bahwa
proses rekrutmen politik sepatutnya dilakukan atas dasar merit sistem.
Peningkatan kualitas perempuan dapat dilakukan, antara lain, dengan
meningkatkan akses terhadap fasilitas ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Memberikan kuota untuk meningkatkan jumlah anggota
parlemen perempuan:
Saat
ini sedang dibahas rancangan undang-undang politik, yang di dalamnya diharapkan
dapat dicantumkan secara eksplisit besarnya kuota untuk menjamin suatu jumlah
minimum bagi anggota parlemen perempuan.
0 comments:
Post a Comment