Wednesday, November 30, 2016

ISLAM DITINJAU DARI ASPEK POLITIK

1)  Umum

Kata  politik  akan  selalu  diartikan  dan dikaitkan  dengan  jabatan, kekuasaan dan uang.
2)  Politik dalam Pandangan Islam

Makna  dari  politik  menurut  definis yang  sebenarnya   adalah sebuah pengaturan dan pemeliharaan urusan ummat. Hal ini sesuai dengan arti kata politik”  yang dalam Bahasa Arab disebut “as siyasah. Kata siyasah berasal dari kata saasa-yasuusu-siyasatayang berarti mengurus atau mengatur kepentingan orang.
Untuk mengurus atau mengatur urusan umat tersebut dibutuhkan institusi  yang  berwenang  secara  luas  daberkedaulatan  penuh  adalah negara atau daulah atau juga khilafah.
Berbicara politik tidak bisa lepas dengan negara dan pemerintahan. Berbicara masalah hukum dan perundang-undangantidak bisa lepas dari kekuasaan  politik  dan  pemerintahan.  Politik  dan  Islam  adalah  dusisi yang tidak dapat dipisahkan.
Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad  SAW dari Mekah ke Madinah selain dipahami sebagai peristiwa  keagamaan,  juga merupakan peristiwa politik   dala rangk membangu masyaraka dan   pemerinta kota Madinah yang damai, tentram, tenang, adil dan makmur. Peran Baginda Nabi Muhammad SAW waktu itu, selain sebagai seorang Nabi, beliau juga sebagai seorang kepala negara.



Islam bersifat syamil dan kamilyaitu bersifat menyeluruh,  tidak memiliki cacat sedikit pun, mengatur seluruh sisi kehidupan manusia dari kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Dari urusan yang paling kecil seperti makan, tidur dan lain-lain sampai yang paling besar,

seperti politik, hukum, ekonomi dan lain-lain. Allah SWT. berfirman:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al Maidah: 3).

Perlu   diketahui   bahwa  urusan  manusia  merupaka kewajiban agama yang paling besar. Bahkan tidak ada artinya penegakan agama dan dunia tanpa pemerintahan. Kemaslahatan Bani Adam tidak akan berjalan secara sempurna kecuali dengan membentuk komunitas, karena sebagian di antara mereka pasti membutuhkan sebagian yang lain. Dalam komunitas itu dibutuhkan seorang pemimpin. Seperti sabda Nabi SAW, yang artinya :

Jika  ada  tigorang  yang  bepergian  dalam  perjalanan,  hendaklah mereka mengangkat salah seorang di antara mereka sebagai pemimpin.(Lihat Kitab As-Siyasah Asy-Syar’iyyah).

Imam  AI-Ghozali  menegaskan,   Dunia  adalah  ladang  akhirat. Agama  tidak akan menjadi  sempuma  kecuali dengadunia.  Kekuasaan dan agama adalah anak kembar. Agama merupakan dasar dan imam merupakan penjaga. Sesuatu yang tidak memiliki dasar pasti akan binasa dan sesuatu  yang tidak memiliki penjaga akan mudah sirna. Kekuasaan dan penerapannya  tidak akan menjadsempurna  kecuali dengan adanya imam. (Lihat Ihya Ulumiddin, 1:71).







3)  Mencari Ridla Allah, Bukan Mencari Kekuasaan

Kalau politik atau siyasah itu artinya memelihara urusan ummat, mak para   pelak politik   Isla hendakny haru beran merubah paradigma politiknya, bahwa tujuan berpolitik adalah untuk mengatur, mengurus dan memelihara urusan ummat, yang semuanya bermuara pada satu titik, yaitu untuk mencari ridla Allah (libtighai mardlatillah)Bukan sebaliknya, untuk semata-mata mencari jabatan, uang dan kekuasaan.

0 comments: