Wednesday, November 30, 2016

Komunikasi

Komunikasi bukanlah sekedar proses tukar menukar pikiran serta pendapat saja, melainkan juga merupakan suatu kegiatan seorang individu berusaha untuk mengubah pendapat, sikap, serta perilaku orang lain. Definisi komunikasi menurut Hovland yang dikutip oleh Wiryanto (2004 : 6) yaitu “The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbol) to modify, the behavior of other individu.” (Komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.). Sedangkan berdasarkan Berlo (dalam Mardikanto, 1993 : 57) “komunikasi secara umum adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima”. Peneliti dapat menyimpulkan dari kedua pendapat pakar komunikasi diatas bahwa segala bentuk interaksi-interaksi manusia adalah komunikasi, yaitu proses penyampaian lambang-lambang yang berarti dari individu satu kepada individu yang lain, baik dengan maksud agar mengerti atau untuk mengubah sikap dan tingkah lakunya.
Komunikasi Politik
Komunikasi politik menjadi kajian yang menarik perhatian, bukan hanya para sarjana komunikasi dan sarjana politik, tetapi juga bagi politisi yang aktif di berbagai partai politk. Bahkan Plano (dalam Mulyana, 2007 : 29) melihat bahwa ”komunikasi politik merupakan proses penyebaran, makna atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik”. Ini menjadi sebuah tantangan keberhasilan partai politik, gabungan partai dan tim sukses untuk mengusung calonnya sangat ditentukan oleh kemampuannya melihat tingkat atraktivitas dan akseptabilitas calon tersebut di mata masyarakat. Peranan komuniksi politik dibutuhkan untuk melihat dampak dan hasil yang bersifat politik. Melvin L DeFleur (dalam Muhtadi, 2008:7) memetakan Model Transaksi Simultan (Simultaneous Transactions Model) terhadap dinamika komunikasi politik. Dengan karakternya yang nonlinier, model ini menggambarkan sekurang-kurangnya tiga faktor yang berpengaruh dalam komunikasi. Pertama, faktor lingkungan fisik (physical surroundings), yakni lingkungan tempat komunikasi itu berlangsung dengan menekankan pada aspek what dan how pesan-pesan komunikasi itu dipertukarkan. Kedua, faktor situasi sosio-kultural (sociocuktural situational), yakni bahwa komunikasi merupakan bagian dari situasi sosial yang di dalamnya terkandung makna kultural tertentu, sekaligus menjadi identitas dari para pelaku komunikasi yang terlibat di dalamnya. Ketiga, faktor hubungan sosial (social relationship), yakni bahwa status hubungan antarpelaku komunikasi sangat berpengaruh, baik terhadap isi pesan itu sendiri ataupun terhadap proses bagaimana pesan itu dikirim dan diterima.

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal terdiri atas saling tukar kata lisan di antara dua atau lebih orang (Nimmo, 2005:177). Dalam kontek politik, komunikasi interpersonal akan menelaah kontak interpersonal bagi kepentingan politik, yakni sifat dasar komunikasi, dan faktor-faktor yang membantu membentuk garis bentuk pesan yang dipertukarkan.
Miller dan Steinberg (dalam Gudykunst, 1988 : 18) berasumsi tentang konsep komunikasi interpersonal, bahwa “ketika orang berkomunikasi, mereka membuat prediksi tentang efek dari perilaku komunikasi mereka, mereka memilih bermacam strategi komunikatif tentang bagaimana komunikan akan merespon”. Miller dan Steinberg berargumen tentang hal di atas, bahwa data-data kultur, sosiologi, dan psikologi bisa digunakan untuk membuat deskripsi, prediksi, dan penjelasan.

Komunikasi interpersonal terjadi karena didasari oleh tujuan tertentu. Seperti dalam konteks kampanye rapat tertutup calon kepala daerah dengan tim suksesnya atau kampanye terselubung dalam bentuk sosialisasi calon dengan audience, proses komunikasi interpersonal yang terjadi bertujuan untuk membuat perubahan audience. Hovland, Janis dan Kelly (dalam Mar’at 1982 : 27) menyatakan bahwa “proses perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar, yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan”. DeVito dalam bukunya The Interpersonal Communication (1986 : 14-16) mengemukakan beberapa tujuan komunikasi interpersonal, dimana hal tersebut dapat dikatakan sebagai kelebihan yang terdapat dalam proses komunikasi interpersonal.

0 comments: