Salah satu cara sosiologi menjelaskan keteraturan dan
memprediksi kehidupan sosial adalah dengan memandang perilaku manusia sebagai
sesuatu yang dipelajari. Pendekatan ini atas alasan-alasan yang akan dijelaskan
nanti, disebut dengan teori konsensus.
Proses kunci
yang ditekankan teori ini disebut sosialisasi. Istilah ini merujuk kepada cara
manusia mempelajari perilaku tertentu yang diharapkan dari mereka diwujudkan
dalam latar sosial. Dimana mereka menemukan diri mereka sendiri. Dari sudut
pandang ini, masyarakat berbeda karena jenis-jenis perilaku yang di anggap
sesuai ternyata berbedabeda.
Konsensus adalah
sebuah frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang
disetujui secara bersama-sama antarkelompok atau individu setelah adanya
perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk
mendapatkan konsensus pengambilan keputusan. konsensus yang dilakukan dalam
gagasan abstrak, tidak mempunyai implikasi terhadap konsensus politik praktis
akan tetapi tindak lanjut pelaksanaan agenda akan lebih mudah dilakukan dalam
memengaruhi konsensus politik.
Konsensus
bisa berawal hanya dari sebuah pendapat atau gagasan yang kemudian diadopsi
oleh sebuah kelompok kepada kelompok yanglebih besar karena bedasarkan
kepentingan (seringkali dengan melalui sebuah fasilitasi) hingga dapat mencapai
pada tingkat konvergen keputusan yang akan dikembangkan. Teori
kosensus harus menelaah integrasi nilai di tengah-tengah masyarakat.
Teori
Konsensus berpendapat bahwa aturan kebudayaan suatu masyarakat, atau struktur,
menentukan perilaku anggotanya, menyalurkan tindakan-tindakan mereka dengan
cara-cara tertentu yang mungkin berbeda dari masyarakat yang lain. Hal ini
seperti tata tertib yang diterapkan diberbagai bidang salah satunya setiap
sekolah yang mempunyai batasanbatasan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Begitupun Individu akan berperilaku yang sama dalam latar sosial karena mereka
dibatasi oleh aturan-aturan oleh kebudayaan yang sama. Meskipun hal ini tidak
nampak dalam hal struktur fisiknya, orang yang disosialisasikan dalam aturan
ini menemukan hal yang menentukan dan kepastian.
Menurut
teori sosiologi, sosialisasi menjadi norma dan nilai menghasilkan kesepakatan,
atau konsensus. Salah satunya mengenai perilaku dan keyakinan orang-orang yang
sesuai, tanpa kedua hal ini masyarakat tidak dapat hidup. Itulah sebabnya cara
pandang ini disebut teori konsensus. Melalui sosialisasi, aturan-aturan
kebudayaan menstrukturkan perilaku, menjamin konsensus dalam hal perilku yang di
harapkan,dan oleh karena itu menjamin keteraturan sosial.
Emil
Durkheim membangun sebuah kesimpulan bahwa eksistensi masyarakat tergantung
pada konsensus moral. Ide bahwa konsensus moral adalah kondisi yang diperlukan
bagi mewujudkan keteraturan sosial adalah salah satu postulat teori sosial
fungsional. Konsensus terkandung dalam konsepnya yang terkenal yaitu kesadaran
kolektif yang artinya sumber solidaritas yang mendorong mereka untuk mau
bekerja sama.
Solidaritas
mekanik dari kesadaran kolektif ditentukan oleh rumusan Durkheim, bahwa setiap
orang “mengetahui bahwa kita sama dengan orang-orang yang merepresentasi kita”.
Representasi yang dipikirkan Durkheim adalah bukan hanya menyamakan fisik,
melainkan juga kesamaan-kesamaan pikiran dan perasaan.
0 comments:
Post a Comment