Politik
Pembangunan Nagari
Mas’oed
(!997:15) politik pembangunan nagari lebih tertuju pada aspek politik dan
kebijakan pemerintah terhadap pembangunan ditingkat nagari. Program pembangunan
nagari untuk membuat rakyat semakin banyak punya pilihan tentang masa depan
yang diinginkan. Proses pembangunan nagari menghasilkan tata kehidupan politik
yang menumbuhkan demokrasi. Sehingga keputusan politik terhadap program
pembangunan nagari bertujuan untuk mengembangkan
kapasitas masyarakat, untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dan
kesejahteraan masyarakat nagari.
Berbagai
program pembangunan nagari dalam perencanaan partisipatif yang diterapkan oleh
pemerintah yang secara umum untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat nagari,
tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri (Direktur Jenderal Pembangunan
Nagari) Nomor 414. 24/185/set 10 Juni 1996, bahwa dalam rangka penerapan metode
P3MD terdapat 12 program/kegiatan umum yang erat kaitannya dengan arah
pembangunan nagari. Program tersebut ditujukan untuk: 1).Meningkatkan
partisipasi politik masyarakat dalam pengambilan keputusan termasuk kelompok
miskin dan perempuan; 2).Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dibidang
pendidikan dan kesehatan; 3).Meningkatkan penyediaan prasarana sosial ekonomi
masyarakat nagari; 4).Memperluas kesempatan berusaha dan mengembangkan usaha
bagi masyarakat; 5). Mengembangkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan,
menyelenggarakan, dan melestarikan pembangunan serta mengakses sumber daya yang
tersedia; 6). Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pengawasan
terhadap program permbangunan dinagari 7). Mengembangkan dan memperkuat
kelembagaan pembangunan dinagari.
Berkaitan
dengan entitas ekonomi dalam politik pembangunan yaitu tidak mengejar
keuntungan pribadi atau kelompok untuk jangka pendek, tetapi menanamkan hakekat
pembangunan nagari yang transparan, bertanggung jawab, menguntungkan semua
pihak dan berlangsung secara menyeluruh serta berkesinambungan. (Nugroho,
2000:138). Weaver (2002:7), politik pembangunan menyangkut keberhasilan
pembangunan nagari bisa dicapai, bila usaha-usaha pembangunan langsung
ditujukan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan
masyarakat memiliki akses pada sumber-sumber ekonomi dan politik, serta sebagai
usaha memberdayakan masyarakat secara langsung.
Pemberdayaan
Politik Masyarakat Nagari
Memberdayakan
politik masyarakat melalui pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai
pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama pembangunan, Pembangunan
nagari tidak menempatkan rakyat nagari sebagai obyek, melainkan menempatkan
rakyat nagari pada posisi yang tepat sebagai subyek dalam proses pembangunan
Desa/Nagari (Soemodiningrat,1996:162). Pemberdayaan politik masyarakat harus
dilakukan melalui 3 tahapan: a.)Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang, b). Memperkuat potensi, daya,
sumberdaya, atau energi yang terdapat pada politik rakyat dan dimiliki
masyarakat (empowering) dengan menyediakan input serta pembukaan akses kepada
berbagai peluang yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya
memanfaatkan peluang, c). Melindungi masyarakat dalam proses pemberdayaan harus
dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah.
Pemberdayaan
politik masyarakat bertujuan untuk melayani masyarakat (a spirit of public service)
dan menjadi mitra kerjasama dengan masyarakt (coproduction) mengutamakaan
keberhasilan pembangunan Desa/nagari.(Usman,2003:20). Juga untuk menuju
political maturity dalam pembangunan nagari berkaitan dengan sumberdaya dan
institutional performance sebagai usaha untuk mempertinggi akses masyarakat
nagari yang berpaut dengan kebijakan masyarakat terhadap prioritas program
pembangunan dan mekanisme pengelolaannya. Pemberdayaan politik masyarakat
merupakan proses pembaruan nagari yang dimaksudkan untuk mengembalikan
masyarakat kedalam pusaran utama proses kehidupan berbangsa dan bernegara, dan
menumbuhkan partisipasi politik masyarakat, dalam pencapaian hasil-hasil
pembangunan nagari.
0 comments:
Post a Comment