Dari sekelumit paparan deskriptif historis
kemunculan fundamentalisme Islam, dapat dinyatakan bahwa memang ada beberapa
karakter / ciri khas yang bisa dilekatkan kepada kaum fundamentalis.
Karakteristik fundamentalisme secara umum adalah skriptualisme, yaitu keyakinan
harfiah terhadap kitab suci yang merupakan firman Tuhan dan dianggap tanpa
kesalahan. Dengan keyakinan itu, dikembangkanlah gagasan dasar yang menyatakan
bahwa suatu agama tertentu dipegang secara kokoh dalam bentuk literal dan bulat
tanpa kompromi, pelunakan, reinterpretasi, dan pengurangan (Azyumardi Azra,
1993: 18-19).
1. mereka
cenderung melakukan interpretasi literal terhadap teks-teks suci agama dan
menolak pemahaman kontekstual atas teks agama karena pemahaman seperti itu
dianggap mereduksi kesucian agama.Kaum fundamentalis mengklaim kebenaran tunggal. Menurut mereka,
kebenaran hanya ada di dalam teks dan tidak ada kebenaran di luar teks bahkan
kebenaran hanya ada pada pemahaman mereka terhadap apa yang dianggap sebagai
prinsip-prinsip agama. Mereka tidak memberi ruang kepada pemahaman dan
penafsiran selain mereka. Sikap yang demikian ini adalah sikap otoriter.
2. mereka menolak pluralisme dan relativisme.
Bagi kaum fundamentalis, pluralism merupakan produk yang keliru dari pemahaman
terhadap teks suci. Pemahaman dan sikap yang tidak selaras dengan pandangan
kaum fndamentalis merupakan bentuk dari relativisme keagamaan, yang terutama
muncul tidak hanya karena intervensi nalar terhadap teks kitab suci, tetapi
juga karena perkembangan sosial kemasyarakatan yang telah lepas dari kendali
agama.
3. mereka memonopoli kebenaran atas tafsir agama.
Kaum fundamentalis cenderung menganggap dirinya sebagai penafsir yang paling
benar sehingga memandang sesat aliran yang tidak sepaham dengan mereka. Di
dalam khasanah Islam perbedaan tafsir
merupakan suatu yang biasa, sehingga dikenal banyak mazhab. 4 mahzab terbesar
di Indonesia adalah Ikhwanul Muslimin, Salafi atau Wahabi, Hizbut Tahrir, dan
Habib.Sikap keagamaan yang seperti ini berpotensi untuk melahirkan kekerasan.
Dengan dalih atas nama agama, atas nama membela Islam, atas nama Tuhan mereka
melakukan tindakan kekerasan, pengrusakan, penganiayaan, dan bahkan sampai
pembunuhan.
4. setiap gerakan fundamentalisme hampir selalu
dapat dihubungkan dengan fanatisme, eksklusifisme, intoleran, radikalisme, dan
militanisme. Kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk perlawanan yang
sering bersifat radikal teradap ancaman yang dipandang membahayakan eksistensi
agama.
5. Mempunyai prinsip interpretasi ajaran agama
yang berbeda atau berseberangan dengan tradisi yang berlaku. Kemudian secara
aktif, kelompok ini akan bergerak untuk memperjuangkan hasil penafsirannya tersebut
dengan pelbagai cara; dari kritik persuasif hingga tindakan tegas yang menjurus
anarkhisme. Pada titik inilah fundamentalisme kerap dipersepsikan sebagai
gerakan negatif.
6. lazimnya kelompok ini memiliki perilaku yang
eksklusif, tertutup, dan mencurigai kelompok lain. Kendati dalam sebuah
kesempatan bisa sangat terbuka untuk berdialog dengan kelompok lain tetapi
tujuannya sekadar membantah argumentasi mereka.
7. Berkat
keyakinan akan kebenaran pemahamannya tentang ajaran agama, kelompok
fundamentalis selalu aktif menyebarkan pahamnya, agresif dalam merekrut
pengikut baru, dan sebagainya.
8. Keyakinan akan perlunya upaya yang
sungguh-sungguh (jihad) dalam mencapai keselamatan hidup baik di dunia ataupun
di akhirat menjadikan kelompok fundamentalis senantiasa giat dan militan
melakukan segala aktifitasnya.
9. Fundamentalisme
baik islam atau yang lainnya ,merupakan bentuk superficial dari terorisme atau ekstrim (Basam Tibi)
10. Mereka
cendrung malakukan interprestasi literatur terhadap teks-teks suci
agama. Menolak pemahaman konteiktual
atas teks agama, karena pemahaman
seperti in diangap mereduksi kesucian
agama.
11. Menolak
pluralisme dan relativisme. Bagi kaum fundamentalisme,pluralisme merupakan distori(pemutar baliakn) pemahan terhadap
ajaran agama.
12. Memonopoli
kebenaran atas tafsir agama, kaum fundamentalis biasanya cendrung menggap dirinya sebaigai pemegang otoritas p4enafsiran agama yang paling abash dan paling benar,sehingga
cendrung menggap sesat-sesat terhadap
kelompok yang tiodak sealiran dengannya.
13. Gerakan
fundamentalisme mempunyai korelasinya dengan fanatisme,ekslusifisme,intoleran
,radikalisme dam militanisme.kaum fundamentalisme selalu mengambil bentuk perlawanan terhadap ancaman
yang di pandang membahayakan eksistensi agama.
0 comments:
Post a Comment