Defenisi filsafat ilmu tidak terlepas dari
kata filsafat dan ilmu filsafat adalah berfikirsecara mendalam tentang sesuatu
tanpa melihat dogma dan agama dalam mencari kebenaran sedang ilmu adalah
pengetahuan tentang suatu bidang(pengetahuan) yang disusun secara bersistem menurut metode-metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu. Sebagaimana yang di rumuskan
para ahli Sebagaimana yang dikutip A.
Susanto dalam Filsafat Ilmu sebagai berikut
:
1.
Menurut
Berry Filsafat Ilmu adalah penelaahan tentang logika
intern dan teori – teori ilmiah dan hubungan –
hubungan antara percobaan dan teori, yakni
tentang metode ilmiah. Bagi Berry, filsafat ilmu
adalah ilmu yang di pakai untuk menelaah tentang
logika, teori – teori ilmiah serta upaya
pelaksanaannya untuk menghasilkan suatu metode atau
teori ilmiah.
2.
May
Brodbeck, Filsafat ilmu adalah suatu analis netral
yang secara etis dan falasafi, pelukisan dan
penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu
menurut Brodbck, ilmu itu harus bisa
menganalisis, menggali, mengkaji bahkan melukiskannya sesuatu
secara netral , etis dan filosofis sehingga ilmu
itu bisa di manfaatkan secara benar dan relevan.
- Lewis
White Filsafat ilmu atau philosophy of
science adalah ilmu yang mengkaji dan
mengevaluasi metode – metode pemikiran ilmiah
serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya
ilmiah sebagai suatu keseluruhan.Lebih jauh
Lewis menjelaskan Filsafat ilmu adalah
ilmu yang mempertanyakan dan menilai metode –
metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai
dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan. Melalui filsafat ilmu ini kita
akan mampu memahami dan menetapkan akan arti
pentingnya usaha ilmiah, sebagai suatu keseluruhan
- A.
Cornelius Benyamin, mengemukakan bahwa filsafat
ilmu adalah studi sistematis mengenai
sifat dan hakikat ilmu, khususnya yang
berkenaan dengan metodenya, konsepnya,
kedudukannya di dalam skhema umum disiplin intelektual.
Benyamin lebih melihat sifat dan hakikat ilmu
ditinjau dari aspek metode, konsep, dan
kedudukannya dalam disiplin keilmuan.
5.
Robert
Ackermann filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis
tentang pendapat – pendapat ilmiah dewasa ini dengan
perbandingan terhadap pendapat – pendapat lampau
yang telah dibuktikan atau dalam rangka ukuran –
ukuran yang dikembangkan dari pendapat –
pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
demikian jelas bukan suatu cabang ilmu
yang bebas dari praktik ilmiah senyatanya .
6.
Peter Caw
filsafat ilmu adalah suatu bagian filsafat
yang mencoba berbuat bagi ilmu apa
yang filsafat umumnya melakukan pada
seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua
macam hal di satu pihak, ini membangun teori – teori
tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya
landasan bagi keyakinan dan tindakan di pihak
lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal
yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi
tindakan termasuk teori – teori nya sendiri dengan harapan
dan penghapusan tidak ajegan dan kesalahan. Caw
yakin bahwa melalui filsat ilmu seseoang
membangun dua hal, menyajikan teori sebagai
landasan bagi keyakinan tindakan dan memeriksa
secara kritis segala sesuatu sebagai
landasan bagi sebuah keyakinan atau tindakan.
- Alfred
Cyril Ewing Filsafat ilmu menurutnya adalah
salah satu bagian filsafat yang
membahas tentang logika, di mana di dalamnya
membahas tentang cara yang di khususkan metode –
metode dari ilmu – ilmu yang berlainan .
Lebih lanjut menjelaskan tanfa penguasaan filsafat
ilmu, maka akan sulitlah seseorang dalam
usahanya untuk memahami tentang ilmu
secara baik dan profesional.
- The
Liang Gie Merumuskan Filsafat ilmu
merupakan segenap pemikiran reflektif terhadap
persoalan – persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan
manusia. Bagi Gie, filsafat ilmu bukan hanya
di pahami sebagai ilmu untuk mengetahui
metode dan analisis ilmu – ilmu lain, tetapi
filsafat ilmu sebagai usaha seseorang
dalam mengkaji persoalan – persoalan yang
muncul melalui perenungan yang mendalam agar
dapat diketahui duduk persoalannya
secara mendasar sehingga dapat di manfaatkan
dalam kehidupan manusia.
9.
Menurut
Beerling, filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang
ciri – ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan cara
– cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut.
Filsafat ilmu erat kaitannya dengan
filsafat pengetahuan atau epistemologi yang
secara umum menyelidiki syarat – syarat
serta bentuk bentuk pengalamn manusia juga
mengenai logika dan metodologi
10.
Jujun S,
Suriasumantri menjelaskan bahwa filsafat ilmu
merupakan suatu pengetahuan atau epistemologi
yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar
gejala alamiah tak lagi merupakan misteri,
secara garis besar, Jujun menggolongkan pengetahuan
menjadi tiga kategori umum, yakni 1) pengetahuan
tentang yang baik dan yang buruk yang
disebut juga dengan etika 2) pengetahuan tentang
indah dan jelek, yang disebut dengan estetika
atau seni 3) pengetahuan tentang yang
benar dan salah, yang disebut dengan logika.
Tujuan
Filsafat
ilmu sebagai berikut :
1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu,
sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
2. Memahami sejarah pertumbuhan,
perkembangan dan kemajuan ilmu diberbagai bidang sehingga kita mendapatkan gambaran
tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
3. Menjadi pedoman para
insan akademis di perguruan tinggi dalam mendalami studi diperguruan tinggi,
terutama persoalan yang ilmiah dan yang non ilmiah
Sedangkan Manfaat Filsafat Ilmu
Sebagai Berikut :
1. Sebagai forum atau
lapangan diskusi yang sama sekali bebas.
2. Sarana mencari hikmat di tengah semua pengetahuan.
3. Sarana berpijak bagi kegiatan keilmuan (menurut
pemikiran Will Durant : “ dapat diibaratkan pasukan mariner yang
merebut pantai untuk tempat pendaratan
pasukan infanteri “ ).
4. Sebagai pendobrak pikiran manusia yang terpenjarakan
oleh tradisi dan adat istiadat nenek moyang.
5. Sebagai pembebas, yang membebaskan manusia dari
penjara pemikiran dan kepercayaan yang bersifat tradisional yang bersumber dari cerita-cerita mitos, sehingga manusia
dibebaskan dari kepicikan dan kebodohan.
6. Sebagai Pembimbing, dengan berfilsafat manusia dapat
dibimbing berpikir sistematis dan logis, berpikir lebih luas
dan mendalam sampai menemukan hakikat atau esensi dari satu kebenaran, berpikir
secara integral dan koheren ( berkaitan ).
7. Membekali bagi
seorang dalam kegiatan berpikir , dalam menemukan kebenaran, melalui metode
ilmiah dan sarana-sarana berpikir ilmiah dan pembahasannya secara sistematik
dan terpadu .
8. Orang dapat melatih diri untuk berpikir kritis dan
harmonis serta dapat menyusun hasil pemikirannya secara sistematis.
9. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap
sempit dan tertutup
10. Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan
memutuskan atau mengambil kesimpulan mengenai sesuatu hal secara mendalam dan
konprehensif.
11. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam
menghadapi berbagai masalah.
12. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleransi dan
tenggang rasa.
13. Menjadikan manusia lebih taat pada Tuhan.
0 comments:
Post a Comment