Monday, July 18, 2016

Cara Menjaga Kesegaran Sayuran

a.      Latar Belakang Permasalahan
            Sayuran merupakan sumber mineral dan vitamin bagi manusia. Karena itu kebutuhan sebagai bahan konsumsi masyarakat baik di desa maupun di kota makin terus meningkat. Tingginya kandungan vitamin dan mineral pada sayuran sangat ditentukan oleh tingkat perlakuan kita terhadap tanaman dan upaya pasca panen yang dilakukan setelah tanaman dipanen.
            Sebagai bahan makanan dengan nilai gizi, vitamin dan mineral yang cukup, produksi sayuran harus dapat dipertahankan kesegarannya sampai pada saat dimasak. Artinya, sayuran harus tetap segar walau disimpan beberapa waktu lamanya. Sayuran yang segar mengandung gizi dalam jumlah yang cukup serta mudah dipasarkan.
            Umumnya para petani di pedesaan mengalami kesulitan dalam mempertahankan kesegaran sayuran yang dihasilkan. Biasanya, sayuran hanya segar beberapa jam setelah dipan en, kemudian layu bahkan busuk. Keadaan ini sangat menyulitkan petani. Karena sayuran yang layu atau busuk, terutama dari jenis sayuran daun sangat sulit dijual. Karenanya, harga sayuran di tingkat petani cenderung sangat rendah sehingga tidak menguntungkan.      
            Desa-desa penghasil sayuran di Aceh letaknya jauh dan kota tempat pemasaran berbagai hasil pertanian. Akibatnya, produksi sayuran petani terpaksa dijual dengan harga murah, apalagi pada saat panen besar. Penyebabnya karena produksi sayuran petani tidak dapat disimpan karena tehnologi menjaga kesegaran sayuran belum dikuasai petani. Padahal upaya menjaga kesegaran sayuran, baik sayuran daun maupun sayuran buah tidak terlalu rumit, dapat dilakukan dengan alat dan cara yang cukup sederhana, Karena itu, untuk meningk atkan mutu sayuran petani perlu diinformasikan cara menjaga kesegaran sayuran sehingga mutu sayuran yang dihasilkannya akan lebih baik dan dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.   

 b.  Tujuan
            Dengan pemamfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur-sayuran sehingga penghasilan ditingkat rumah tangga bertambah dan juga meningkat gizi keluarga,dalam budi daya tanaman sayur-sayuran perlu dijaga mutu kesegarannya. 
•           untuk mempertahankan daya simpan, baik setelah panen maupun saat pengangkutan          dalam rangka pemasaran ke kota, sehingga produksi sayuran tetap masih dalam bentuk    segar dan tidak rusak.
•           Agar mutu sayuran yang dihasilkan tetap tinggi dengan kandungan gizi, vitamin dan         meneral yang cukup.            
•           Meningkatkan harga jual sehingga usaha tani yang dikelola dapat memberi keuntungan      yang layak.     
Pada umumnya jenis tanaman Sayuran konsumsi terdiri dari 3 golongan yaitu:       
•           Sayuran daun seperti kangkung, sawi, bayam dan berbagai jenis sayuran daun lainnya.
•           Sayuran umbi seperti lobak, kentang, wortel, dll.      
•           Sayuran buah seperti tomat, cabe, timun, buncis, kacang panjang, dll.         

 Pemanenan sayuran daun  
            Tanaman sayuran yang menghasilkan daun, panenlah pada tingkat kematangan yang tepat. Artinya, pada saat dipanen tanaman tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Tentu saja umur panen pada setiap golongan sayuran berbeda dan sangat tergantung pada jenis tanarnan. Umumnya pemanenan tanaman sayuran daun dilakukan pada saat tanaman belum memasuki masa berbunga. Lakukanlah pemanenan pada pagi hari ataupun sore.        
            Untuk tujuan meningkatkan gizi, mineral dan vitamin dalam sayuran, sebaiknya pemanenan dilakukan sore hari, karena pada saat itu sebahagian besar gizi masih terdapat dalam daun atau bahagian-bahagian yang hijau lainnya. Cara panenpun harus dilakukan dengan baik. Tanaman kangkung darat atau bayam misalnya dipanen dengan cara mencabut, lalu bagian akarnya dibersihkan dari tanah atau kotoran lainnya. Sedangkan pada jenis tanaman yang dipanen hanya bagian tertentu, potonglah dengan pisau yang tajam, sehingga hasil panen dan tanaman tidak rusak.    
            Panenlah sayuran umbi pada umur yang tepat (tidak terlalu muda atau tua). Jika panen dilakukan pada umbi muda, umbi akan kecil, mudah, kisut atau busuk karena belum terisi penuh dan jaringannya masih lemah. Sedangkan jika di panen pada umur terlalu tua, umbi akan terlalu keras dan berserat, kasar serta mudah bertunas sehingga harga jual menjadi rendah.   

Pemanenan sayuran buah   
            Pemanenan sayuran buah harus dilihat dekat jauhnya tempat pemasaran. Apabila tempat pemasaran dekat sehingga waktu yang diperlukan dalam pengangkutan tidak terlaiu lama, maka sayuran buah dipanen setelah buah cukup tua dan telah masak. Sedangkan apabila tempat pemasarannya jauh dan memerlukan waktu angkut yang lebih lama, maka pemanenan dilakukan setelah buah tua dan warnanya rnasih hijau atau kuning. Diperkirakan sayuran buah setelah sampal ke pasar akan masak secara bertahap sehingga mutu buah masih cukup tinggi.           

-Mamfaat 
Bila lahan pekarangan dimamfaatkan untuk penanaman sayur-sayuran
-                      Penghasilan ditingkat rumah tangga bertambah.
-           Lingkungan perkarangan bersih.
-           Hidup sehat
-           Dll.     
            Sayuran segar adalah sayuran yang masih belum berubah dan masih dalam bentuk seperti panen. Sayuran seperti itu ciri-cirnya sbb      
-           Tidak Iayu.     
-           Tidak rusak, patah, pecah atau pun hancur.   
-           Tidak berubah warna aslinya.
-           Tidak lembek atau busuk.      
            Untuk menjaga sayuran tetap segar setelah panen dimasukkan ke dalam tempat (wadah) khusus. Untuk menjaga keseragaman mutu, sebelum dimasukkan ke dalam wadah, sayuran perlu disortasi terlebih dahulu. Tujuan sortasi adalah untuk memilih dan memisahkan sayuran yang baik dan berm utu sehingga dalam satu wadah akan terdapat sayuran dengan kualitas yang sama. Sortasi dilakukan berdasarkan:       
-           Kesegaran baik jenis, bentuk dan ukurannya.
-           Tingkat kematangan atau ketuaan.    
-           Tingkat kesegarannya. 

c.Rekomendasi ( Arahan /bimbingan )
Wadah tempat sayuran dapat dipergunakan bahan berikut   
•           Karung goni untuk tempat sayuran umbi dan buah berupa kentang, abu, dli.          
•           Peti kayu untuk sayuran tomat, lobak, wortel, dll.    
•           Keranjang bambu atau keranjang rajut untuk wadah cabe. sayuran daun, dll.          
            Khusus untuk sayuran daun dalam satu wadah tidak iebih    dan 15 -20 kg.
             Adapun tujuan menempatkan sayuran dalam wadah adalah sbb     
•           Untuk melindungi sayuran dari kerusakan akibat benturan dan tekanan      
•           Untuk mempermudah pengangkutan baik ke tempat pemasaran maupun ke tempat             pengolahan.    
•           Untuk mempermudah penyimpanan. 
            Gunakan wadah sayuran dari bahan yang mudah diperoleh dan memenuh persyaratan berikut:     
•           Cukup kuat sehingga dapat meiindungi sayuran dari
getaran yang berlebihan, tekanan dan            benturan dengan benda lain.     
•           Mempunyai lubang ventilasi sehingga udara di dalam wadah dapat masuk dan keluar        dengan bebas. Hal ni sangat penting karena sayuran akan cepat rusak jika tidak lancar sirkulasi udara.           
•           Mudah dipakai dan diangkut.
•           Tidak menimbulkan racun dan tidak bereaksi dengan sayuran yang ada di dalam wadah.
            Karena itu, wadah sayuran dapat digunakan dari goni, peti kayu dan keranjang bambu. Khusus dalam penggunaan peti kayu, peti dibuat dari papan yang di pasang agak jarang sehingga terdapat rongga udara. Misalnya peti kayu untuk wadah tomat yang belum masak dibuat dengan ukuran panjang 48 cm, lebar25 cm dan tinggi 22cm. Sedangkan untuk wadah tomat yang telah masak ukuran panjang 48 cm, lebar 41 cm dan tinggi 14 cm. Perbedaan ukuran ini bertujuan untuk mengurangi persentase kerusakan pada tomat masak, karena tomat masak mempunyai tekstur yang lebih lunak.        
            Selanjutnya masukkan sayuran dengan hati-hati dan teratur rapi ke dalam wadah. Untuk menghindari gesekan dengan tempat, dasar wadah perlu diberi alas dan daun pisang atau kertas, dll.    
            Pengangkutan sangat berpengaruh terhadap kesegaran sayuran. Pengemasan dan pengangkutan yanc ceroboh dapat mempercepat kerusakan sayuran. Beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam pengangkutan      
•           Pengangkutan sebaiknya dilakukan pada malam han sehingga sayuran akan tetap segar.     Jika pengangkutan terpaksa dilaKukan pada sian9 han,. gunakanlah penutup untuk       menghindani sinar matahari Iangsung. Selanjutnys khusus pada sayuran daun dan buah       segar, setiap 2 jam perciklah air secukupnya, dengan demikian sayuran akan tetap lembab      selama pengangkutan.
•           Hindari tumpukan wadah sayuran terlalu tinggi.       
•           Saat pengangkutan perhatikan sirkuiasi udara sehingga sayuran akan mendapatkan udara   yang cukup dan suhu di dalam wadah tidak tenlaluu panas.   
•           Hendaknya saat memasukkan sayuran maupun mengeluarkannya dan wadah dilakukan     dengan hati-hati sehingga sayuran tidak rusak.
•           Hindarii bantingan atau himpitan wadah dengan barang lain.


            Jika sayuran tidak segera dipasarkan setelah panen, maka dalam penyimpanan perlu diperhatikan hal berikut           
•           Sayuran daun dan sebagian sayuran buah dapat disimpan beberapa hari dalam wadah        yang             ditempatkan di ruangan yang lembab dan dingin. Hindari tempat penyimpanan      yang    kering dan panas karena keadaan itu akan merusak sayuran      .
•           Sayuran umbi dan juga sebagian sayuran buah penyimpanan dilakukan dalam ruangan       kering. Upaya ini penting untuk menghindari pertunasan pada sayuran umbi ataupun busuk pada sayuran buah. 

0 comments: