Keladi Red Star (Caladium Bicolor)
Keladi Red
Star kecantikannya adalah pada urat daunnya yang berbentuk bintang dan berwarna
merah cerah, tangkai daunnya berwarna agak kemerahan (pink) dengan
belang-belang hitam.
Keladi hias
termasuk tanaman yang mudah ditanam, tanaman hias ini cepat berkembang asal
media tanamnya tetap dijaga lembab.Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat
yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya menguat.
Untuk
penyiraman cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya,
jangan ke daun. Dengan media yang basah (lembab), keladi akan tumbuh cantik,
lebar, dan warna pada daunnya akan lebih keluar. Media biasanya memakai sekam
atau cocopeat. Jangan memakai tanah karena akar sulit untuk menembusnya.
Perawatan
tanaman Keladi Red Star :
a. Tananman ini sebaiknya diletakan
ditempat yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya
menguat.
b. Untuk penyiraman cukup disiram
sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun.
c. Dengan media yang basah (lembab),
keladi akan tumbuh cantik, lebar, dan warna pada daunnya akan lebar keluar.
d. Media biasanya memakai sekam atau
cocopeat. Jangan memakai tanah karena akar sulit untuk menembusnya.
Pembibitan
Keladi red star dapat dibibit dari
umbi yang dihasilkan dari tanaman ini. Cara membibitnya dengan mengambil umbi
dari indukan, potong sebagian. Setelah itu potong-potong umbi menjadi beberapa
bagian lagi. Tempatkan pada tempat yang basah dan lembab sampai tumbuh tunas.
Jika tunas sudah mencapai tinggi diatas 5 cm, pindahkan ke tempat yang sudah
dipersiapkan.
Penanaman
Buatlah media tanamnya dari tanah dan
pupuk kompos/kandang yang dicampur merata (1:1). Selanjutnya tanam bibit pada
media tanam sampai semua bagian umbi tertutup sempurna. Selanjutnya siram agar
tanah berada pada kondisi lembab.
Perawatan
Keladi red star bisa tumbuh dalam
kondisi tanah yang tidak terlalu basah. Namun peyiraman secara berkala
secukupnya tetap harus dilakukan. Sealin itu juga perampalan dan peyiangan bisa
dilakukan bila perlu. Terakhir jangan lupa untuk melakukan pemupukan dengan
pupuk kompos/pupuk kandang setelah menginjak umur 4-5 minggu.
Pilih Blub
Pilih bulb atau ambil
umbi yang sehat, tidak rusak. Raba bagian kulitnya, dan agak ditekan. Bila
terasa empuk atau lunak, berarti kondisi bulb kurang baik. Selanjutnya
bulb dicuci untuk menghilangkan sisa media yang masih menempel pada kulitnya.
Bagian permukaan umbi yang muncul tunas bisa dipotong dengan bagian yang lebih
besar.
Dipotong dan Dicuci
Blub dipotong atau
dicacah. Umbi ukuran lebih dari 3 cm bisa dipecah menjadi 6-7 bagian. Potongan
umbi lalu dibersihkan. Umbi harus dicuci dengan air mengalir, dan bagian yang
baru di potong itu dibersihkan dengan tangan untuk menghilangkan getahnya.
Selanjutnya umbi ditiriskan diatas permukaan kertas Koran.
Direndam Fungisida
Setelah tiris, potongan bulb
direndam dengan larutan fungisida. Dosisnya sesuai dengan yang ada pada
kemasan. Proses perendaman selama 3-5 menit. Kemudian umbi ditiriskan atau
dikeringkan di atas Koran. Hindari terkena matahari langsung, agar kualitas
terjaga dan bahan kimia fungisida tidak cepat menguap.
Siapkan media tanam
Siapkan media tanam, berupa
campuran sekam bakar, cocopeat, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1:1.
Media tanam dimasukan kedalam pot berukuran sedang, hingga 2/3 bagian pot
Umbi Tanam
Permukaan media disemprot air
secara kabut, dan umbi siap ditanam. Ada dua cara penanaman. Untuk umbi utuh, ¼
bagiannya harus mengambil di atas permukaan media. Sedangkan umbi cacahan,
posisi kulit umbi diatas, agar pertumbuhannya lebih cepat.
Ditutup Plastik
Setelah umbi ditanam, pot
ditutup plastic transparan. Gunanya untuk menjaga kelembaban dan suhu, sehingga
pertumbuhan tunas bisa lebih cepat. Selama penutupan tidak diperlukan
penyiraman dan pemupukan. Setelah dua minggu, tunas akan tumbuh memanjang, dua
minggu telah keluar pupuh daun, dan satu bulan kemudian akan tumbuh dan mekar
daun-daun caladium yang eksotis sesuai jenis yang kita pilih.
0 comments:
Post a Comment